Mohon tunggu...
Uli Hartati
Uli Hartati Mohon Tunggu... Administrasi - Blogger

A wife, mommy of 2 boys, working mom also as a blogger Contact me : WA 089627103287 Email uli.hartati@yahoo.com Blog http://ulihape.com IG dan Twitter @ulihape

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Sukses Toilet Training Dalam Sehari?

23 Januari 2017   15:54 Diperbarui: 23 Januari 2017   16:18 7551
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Toilet Pee, Sumber Olshop theawesomeboy

Well karena aku bekerja maka sangat sedikit waktu yang bisa aku manfaatkan untuk melatih anak pipis sendiri. Seharian anak-anak di daycare, aku sangat paham kondisinya, kalau aku ngotot anak tidak pakai popok bisa jadi mendatangkan bahaya bagi anak-anak lain, so aku bersabar berharap Kanda segera paham komunikasi dua arah sehingga kami bisa latihan. Usia 36 bulan ketika kosakata nya sudah mulai keluar, setiap sabtu dan minggu aku berusaha memberitahu nya untuk tidak lagi mengenakan popok. 

Dan aku pikir Kanda sudah siap diajak berlatih, maka pagi itu sehabis mandi pagi akupun tak memakaikan popok, eh tiba-tiba badannya panas dan Kanda terserang diare, oops mami nya melambaikan tangan ke kamera ! akhirnya aku kenakan popok kembali mengingat diare nya  masih berlanjut. Minggu berikutnya aku coba kembali, kali ini Kanda sudah tidak pakai popok dan aku dapati celananya basah tanpa dia komplain, aku ganti sambil aku mohon untuk bisa memberitahu mami kalau mau pipis, hari yang dingin memang sejaka shubuh sudah hujan, ah si Kanda jadi beser mengingat stok celana menipis akhirnya dadah-dadah ke kamera lagi, mami nya nyerah karena takut stok celana habis dan nggak ada yang dibawain ke daycare untuk seminggu ke depan.

Toilet Pee, Sumber Olshop theawesomeboy
Toilet Pee, Sumber Olshop theawesomeboy
Pada akhirnya aku membuat kesimpulan bahwa Kanda belum bisa aku latih karena belum bisa berkomunikasi dua arah dengan ku. Memaksa kehendak, bukan hal terbaik menurutku, merusak hubungan hanya karena urusan pipis ? No..biarlah anakku pakai popok, biarlah setiap bertemu orang ada kalimat “lah kan sudah 3 tahun kok masih pakai popok ? “Lah sudah besar kok masi pakai popok ?” cukup kasih senyuman “iyah”.

10 bulan kemudian..

Kanda sudah berusia 46 bulan, dua bulan lagi genap 4 tahun. Dan akhirnya komunikasi dua arah itu hadir tanpa konseling kemana-mana kecuali Dokter Anak yang selalu memberi kekuatan “tenang aja mom, Kanda kan lahir kurang bulan, jadi ini wajar” atau dilain kesempatan “tenang mom bahasa itu bukan satu-satunya indikator kesehatan anak” Finally saat ini berangsur Kanda sudah mulai bisa ditanya dan menjawab, sudah bisa aku ajak menghayal sebuah cerita.

Akupun teringat untuk mengajaknya berlatih kembali. Antara pipis dan pup maka aku pilih latihan pup terlebih dahulu, ekspresinya masih jelas ketikamau ngeden hehe dan biasanya Kanda akan mojok ke sudut kursi. Melihat tanda-tanda tersebut akupun mengajak nya ke kamar mandi, aku dudukkan ke toilet dan aku duduk manis didepan kamar mandi, sementara Kanda meringis eek nya gak mau kelual mami udah pergi katanya. Well di pakaikanlah celana baru beberapa menit di kala maminya tidak mengawasi tercium aromatak sedap ! Merepetlah mamaknya karena merasa dikerjai Kanda “yah Kandagitu deh, kan sudah janji sama mami buat eek di WC!” Maaf ya mami , eek nya kecepatan tinggi. SIGH ! hufft pas lihat wujudnya iya sih keknya doi mencret ...

Esok harinya ...

Mami : Kanda kita latihan ya, jangan eek di popok lagi, Kanda udah gede kan ?

Kanda : Iya, aku sudah besal mami

Mami : OK, lihat nih ya Kanda mami pakaikan celana loh, bukan popok

Kanda : Iya, aku eek WC ya mami ?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun