Mohon tunggu...
Uli Purba
Uli Purba Mohon Tunggu... STAFF FINANCE AR TELESINDO SHOP JAKARTA -

Simple, Idealist & Realist Agak absurd tapi bisa serius. Kalo ketawa giginya kelihatan liupurba.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Bolehkah Aku Mengenalmu?

30 April 2018   13:28 Diperbarui: 30 April 2018   13:36 333
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"udah kamu turun aja sana hee??", sahut perempuan itu.

"eh makasih ya mba, mudah-mudahan kita bertemu lagi pastii..."

Wahyu turun dari kereta, tapi beberapa menit kemudian dia menyesal kenapa dia harus turun, harusnya dia mengejar perempuan itu dan mengikutinya samapai ke stasiun tujuan perempuan itu. Tapi dia takut kalau perempuan itu menganggapnya pria hidung belang yang aneh dan menjijikkan.

Pada malam itu ia tidak bisa tidur karena perempuan yang dijuampainya di kereta. Wahyu selalu memikirkannya, memikirkan mukanya yang muram karna tatapannya, memikirnya senyumnya, memikirkan tawa kecilnya, memikirkan tatapan tajam dari perempuan itu. Dia berdoa agar dapat bertemu dengan perempuan itu lagi.

Esok harinya setelah pulang kerja di jam yang sama ketika dia kemarin pulang dari kantor, dia mengkalkulasikan segala waktu agar mungkin bisa bertemu kembali dengan perempuan itu di jam yang sama. Setia hari Wahyu mulai naik kereta di jam yang sama, gerbong yang sama. Tapi tak kunjung bertemu dengan perempuan itu.

Esok harinya di memutuskan untuk mengambil kereta ke stasiun Sawah Besar, berharap bertemu dengan perempuan itu, tapi tak kunjung berjumpa. Sampai suatu hari dia sudah menunggu berjam-jam untuk perempuan itu di stasiun Sawah Besar. Penantiannya tidak pernah berhenti, dia berpikir suatu saat nanti Tuhan pasti mempertemukan mereka kembali.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun