Wahyu tidak habis pikir kenapa perempuan ini mirip sekali dengan mantannya yang sudah lama meninggal. Susana kereta semakin penuh dan semakin gerah. Perempuan itu tetap diam saja, tapi kali ini ketika perempuan itu membuka hpnya dia seakan-akan menutupi hpnya dari padangan pria aneh disebelahnya.
"Kenapa wajahmu begitu mirip?, siapa kamu?. Apakah kamu reinkarnasi dari Andin kekasihku yang dulu?", teriak Wahyu dalam hati.
"Iss kenapa sih ini cowo aneh, absurd, freak, liatin gue dari tadi?, menjijikkan banget sih jadi orang. Jangan-jangan pedofil lagi?", gumam perempuan itu dalam hatinya.
Pada intinya tidak ada waktu yang dilewatkan Wahyu tanpa mencuri padang pada perempuan itu.Â
Perempuan itu sepertinya akan mendapat tempat duduk, dan mungkin Wahyu dapat lebih jelas melihat wajahnya. Stelah perempuan itu duduk tepat di depannya. Tanpa sadar dia tetap memperhatikan perempuan itu. Dan Wahyu berhasil membuat perempuan itu membalas tatapannya dengan sangat tajam.
Wahyu tdak dapat lagi menahan segala kegundahan dalam hatinya.Â
"Maaf ya mba..maaf sekali", Wahyu memasang wajahnya yang polos dan manis sambil tersenyum kepada perempuan itu.
"kenapa?", sahut perempuan itu.
"Maaf saya liatin mba dari tadi, Mba mirip banget sama teman saya", sahut Wahyu dengan nada pelan sambil tersenyum puas. padahal dalam hati ia ingin berkata "kamu mirip banget sama Andien"
"Ohh... gak apa-apa, pendek juga kayak saya?", perempuan itupun membalas dengan senyuman dan sedikit tertawa
"iya mba hehe, kenalin mba nama saya Wahyu". Wahyu menyodorkan tangannya