Profesi guru dapat diisi oleh setiap orang yang memiliki latar belakang pendidikan akademik S-1/D-IV baik yang berasal dari lulusan sarjana pendidikan (S.Pd) maupun sarjana nonkependidikan.
Dari Pernyatan diatas, pertanyaanya yaitu ..
Bagaimana menjadi guru yang profesional ?
Banyak yang menyampaikan bahwa menjadi guru itu mudah hanya sekedar mengajar terus pulang. Sebelum saya bekerja mungkin bayangan saya juga seperti itu. Berjalannya waktu sebelum saya lulus kuliah, saya mencoba melamar kerjaan di salah satu sekolah di yogyakarta. Alhamdulillah diterima dengan baik walaupun posisinya belum mempunyai ijazah S1.Â
Saya mencari pengalaman dan selalu ingin belajar bagaimana menjadi guru yang keren dan guru yang profesional. Jika ingin menjadi guru yang keren, guru yang profesional maka perlu adanya pengembangan diri atau pengembangan profesi.Â
PPG (Pengembangan Profesi Guru) menjadi solusi bagi guru untuk mengembangkan diri. Pendidikan Profesi Guru (PPG) adalah pendidikan tinggi setelah program pendidikan sarjana yang tujuannya untuk mempersiapkan mahasiswa agar memiliki keahlian khusus (kompetensi) yang harus dimiliki oleh seorang guru.Â
Pendidikan profesi guru harus ditempuh selama 1-2 tahun setelah seorang calon lulus dari program sarjana kependidikan maupun sarjana nonkependidikan. Program Pendidikan Profesi Guru merupakan program pengganti akta IV yang sudah tidak berlaku kembali mulai tahun 2005.Â
Lulusan pendidikan profesi akan mendapatkan gelar. Menurut Mohammad Nuh (Menteri Pendidikan dan Kebudayaan), pendidikan profesi akan melegitimasi profesi guru. Pendidikan profesi juga akan menambah gelar Gr di belakang nama guru tersebut. karena menurut undang-undang, guru adalah profesi, sama seperti dokter. Sehingga guru dituntut juga memiliki profesionalisme dalam bidangnya masing-masing. Dikutip dari wikipedia https://id.wikipedia.org/wiki/Program_Pendidikan_Profesi_Guru.
Alhamdulillah tahun ini saya diberi kesempatan mengikuti Pengembangan Profesi Guru (PPG) Kategori II Tahun 2022. PPG ini merupakan kesempatan yang sangat berharga buat diri saya. Perbedaan dari sebelum dan sesudah mengikuti PPG sangat terasa bagi saya.
Saya belum siap jika dipanggil sebagai Guru. Sebelum mengikuti PPG ini saya hanya mnegajar dan mengajar belum memperhatikan dari segi karakteristik peserta didik. Selesai mengajar terus pulang, mengerjakan administrasipun masih hanya copy-paste dari internet dan belum memahami macam-macam model pembelajaran. ternyata..
Guru tidak hanya sekedar mengajar ...