Mohon tunggu...
UKMPRIMAUINSMHBANTEN
UKMPRIMAUINSMHBANTEN Mohon Tunggu... Organisasi -

Bergerak dalam bidang penelitian Sosial, Pendidikan, Agama, dan Teknologi

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Berharap

5 April 2019   16:36 Diperbarui: 5 April 2019   16:41 99
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bukankah indah akhir cinta Ali ini meskipun ditimpa ujian cinta? Bahkan sampai Ali dipertemukan dengan saingan yang begitu berat. Iya dong, berat. Sekelas Abu Bakar, Umar, dan Ustman, bukan Ibnu Laksana, bukan Muhammad Alif, juga bukan Alif Satriadi. Bukan siapa-siapa, tapi sahabat Nabi. Namun Ali selalu meyakini satu hal, yakni cukup berharap dan berdoa kepada Allah, maka insyaallah semua beres, dengan syarat kita harus yakin.

Allah hanya menguji rasa yakinnya Ali kepada Allah dengan ujian cinta. Maka jika kita diuji oleh Allah, janganlah putus harapan. Allah menguji karna Allah ingin memberi, Allah menguji karena Allah ingin memberi hal yang indah pada akhirnya. Tinggal kitanya saja untuk meyakininya.

Mudah-mudahan kita terhindar dari harapan yang salah. Mudah-mudahan kita diberikan kesabaran dalam menghadapi ujian-ujian dari Allah, dan mudah-mudahan kita dapat mengambil kisah ini sebagai pelajaran, bahwa "Ada kalanya kita harus berhenti berharap. Bukan karena tak mampu lagi, melainkan karena yakin, bahwa ada yang lebih baik lagi."[]

.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun