Bukankah indah akhir cinta Ali ini meskipun ditimpa ujian cinta? Bahkan sampai Ali dipertemukan dengan saingan yang begitu berat. Iya dong, berat. Sekelas Abu Bakar, Umar, dan Ustman, bukan Ibnu Laksana, bukan Muhammad Alif, juga bukan Alif Satriadi. Bukan siapa-siapa, tapi sahabat Nabi. Namun Ali selalu meyakini satu hal, yakni cukup berharap dan berdoa kepada Allah, maka insyaallah semua beres, dengan syarat kita harus yakin.
Allah hanya menguji rasa yakinnya Ali kepada Allah dengan ujian cinta. Maka jika kita diuji oleh Allah, janganlah putus harapan. Allah menguji karna Allah ingin memberi, Allah menguji karena Allah ingin memberi hal yang indah pada akhirnya. Tinggal kitanya saja untuk meyakininya.
Mudah-mudahan kita terhindar dari harapan yang salah. Mudah-mudahan kita diberikan kesabaran dalam menghadapi ujian-ujian dari Allah, dan mudah-mudahan kita dapat mengambil kisah ini sebagai pelajaran, bahwa "Ada kalanya kita harus berhenti berharap. Bukan karena tak mampu lagi, melainkan karena yakin, bahwa ada yang lebih baik lagi."[]
.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H