Mohon tunggu...
Ukhty Iza
Ukhty Iza Mohon Tunggu... Guru - setiap hari embun meneteskan kesetiaanya pada pagi

Darimu ku dengar manisnya surga

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Hari Pertama Puasa, Ana

7 Juni 2016   10:24 Diperbarui: 7 Juni 2016   11:40 226
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar: www.kaskus.co.id

Hujan semkin deras, Ana masih berdiri di sofa sambil menatap keluar dibalik jendela depan rumah. Dia melihat Bagas dan Karel bermain kejar-kejaran di bawah derasnya hujan. “Ku punya jurus baru untuk menghancurkanmu. Terima ini!” Bagas berteriak sambil memperagakan tangannya seperti dalam film Boboboy.

“Kekuatan halilintar!!” Balas Karel menimpali aksi Bagas.

“Hahahah” Mereka berdua pun tertawa. Ana yang menyaksikan dibalik jendela rumahnya ikut tertawa.

“Kita lomba balap lari ya. Sampai ujung gang, kembali lagi ke sini.” Karel menepuk punggung Bagas.

“1, 2, 3. Lari!!” Ana membuka pintu rumahnya Ia ingin melihat siapa yang juara. Karel dan Bagas berlari kencang menantang hujan. Bagas lebih cepat dua langkah dibanding Karel.

“Cepat sedikit larimu Karel” Ana berteriak dari depan rumahnya.

“Ayo cepat kembali ke sini. Kupunya hadiah untuk pemenang.” Ana menyemangati kedua temannya. Tak sadar Ana sudah berada di bawah derasnya hujan. Ana lompat-lompat sambil bertepuk tangan, rambut hitamnya telah basah air hujan. “Terus lari, ini hadiahnya. Ayo cepat!!” Ana mengusap mukanya dari basahan air hujan . Kini dirinya telah menyatu dengan hujan.

“Horee Bagas menang. Ini hadiahnya” Hanya batang daun pisang yang telah dipotong pendek. Kata mereka itu sebagai tropi untuk pemenang. “Ana kamu iktan lari juga!” pinta Karel agar permainan tambah seru.

“Ayo, aku bisa kalahkan kalian, karena aku punya kekeuatan super.”

“Siap lari ya! 1, 2, 3!!” Bagas memulai aba-aba.

Mereka berlari ke ujung gang dan kembali lagi sampai depan rumah Ana sebagai garis finish. Rupanya Bagas dan Karel sudah kelelahan. Mereka berlari sejak tadi. Ana mampu menyusul ketertinggalan dan Ana menjadi pemenangnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun