“Gak, aku gak nerima amplop itu!” Jay, cowok ekspresif mukanya memerah. Ia tampak kesal dan malu. Satu magkuk zuppa soup, satu porsi sate, dan siomay, belum lagi es krim, dia makan gratis di acara pernikahan Maya.
“Kamu ini bagaimana si, amplop itu tadi aku kasih ke kamu.” Jay melanjutkan peryataanya.
“Tapi aku sudah kembalikan lagi ke kamu.” Kharin juga tak mau kalah, karena ia merasa sudah mengembalikan amplop itu ke pangkuan Jay.
Lagi-lagi sepasang kekasih ini bertengkar. Kali ini mereka bertengkar di ruang terbuka, pinggir jalan. Orang-orang yang lalu lalang dengan kendaraan masing-masing menyaksikan pertengkaran antara Jay dan Kharin. Semua mata pengendara tertuju pada mereka. Sedangkan mereka tetap bertengkar tentang amplop itu. Ah, sepertinya pertengkaran mereka tak perlu lagi di ceritakan di sini.
#Cerpen ini terispirasi dari teman yang lupa memasukan amplop saat menghadiri pesta pernikahan temannya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H