Mohon tunggu...
Ukhty Iza
Ukhty Iza Mohon Tunggu... Guru - setiap hari embun meneteskan kesetiaanya pada pagi

Darimu ku dengar manisnya surga

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Amplop Sabtu Minggu

27 Maret 2016   11:14 Diperbarui: 28 Maret 2016   10:38 271
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

“Kamu masih belum kenyang juga? Sudah satu mangkuk zuppa soup dan sate masih mau nambah siomay? Malu tau isi amplopmu Cuma 100.000”

“Ah, gak ada yang tahu ini kita makan banyak, isi amplop cuma 100.000”

Jay, yang gak tahu malu tetap mengambil siomay. Perutnya terlalu lama kosong. Semalam ia lembur menyelesaikan projectnya samapai pukul 03.00 dini hari, ia lupa makan.

Setelah Jay merasa perutnya sudah cukup terisi, mereka pulang. Udara Jakarta masih terasa panas di sore hari. Mereka sebanarnya tak benar-benar pulang. Taman lampion, daerah Tanggerang jadi tempat meraka bermalam minggu.

Selama di perjalanan Jay dan Kharin membicarakan masa depan mereka, gombalan dan rayuan Jay tak ada hentinya. Walau sering di gombalin tetap saja Kharin tersipu-sipu malu di hadapan Jay. Saat meraka sudah memasuki kota Tanggerang, Kharin merasa ada yang aneh di tempat pernikahan Maya.

“Beb, tadi kamu sudah masukin amplop ke kotak Maya?”

 Pertanyaan Kharin mengejutkan Jay.

“Lohh, amplop itukan sama kamu, seharusnya kamu yang masukan ke kotaknya Maya.”

“Aku gak megang amplop itu Beb” Jay langsung berhentikan kendaraanya di tepian jalan. Jay turun dari motor, Ia benar-benar marasa kaget.

“Tadi setalah aku mengeluarkan dompet, aku isi amplop itu dengan uang 100.000 lalu aku kasih kamu.”

“Iya, setelah itu aku tulis namamu di amplop itu dan aku kembalikan lagi ke kamu.”

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun