Mohon tunggu...
mjihadhikami
mjihadhikami Mohon Tunggu... Duta Besar - pelajar

hidup sekali hidup lah yang berarti sekali hidup jangan takut mati takut hidup mati saja.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kualitas Penerjemah

5 November 2020   00:04 Diperbarui: 5 November 2020   00:17 248
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Bahwa menjadi seorang penerjemah dan juga kritikus penerjemahan harus menguasai bahasa, keseluruhan baik dalam praktik maupun teori, kedua tersebut harus seimbang, dengan kata lain tidak boleh timpang. Karena sebagai ilmu terapan, bahwa sebenernya tidak berlebihan jika dikatakan bahwa penerjemah sebagai puncaknya ilmu linguistik, juga untuk konteks penerjemahan teks sastra terjemahan.

Kemampuan menerjemah bisa dipandang menjadi ukuran seorang bisa berbahasa asing sebagai bahasa sumber atau bahasa sasaran,

Seorang penerjemah kedudukannya berada diatas kemahhiran membaca atau mendengar, karena ia lebih kepada mengkonsumsi bahasa, bukan memproduksi. Serta penerjemah lebih menguasai dan menyeimbangi dua bahasa sasaran dan bahasa sumber. Ia harus mempunyai kemahiran dalam suatu bidang untuk menerjemahkan objek itu. Seperti jika ia ingin menerjemahkan teks sastra, maka harus mempunyai kemahiran sastra, karena pada umunya lebih sulit daripada teks biasa.

Terpenting sebagai seorang penerjemah haurs memiliki kejujuran ilmiah yang tidak boleh mengkhianati teks, maka penerjemahan yang dianggap percaya harus dilakukan oleh penerjemahan tersumpah secara hukum, karenanya idealnya penerjemahan sebagai proses seni, dan juga kritik penerjemahan, penerjemahan harus menguasai bak leksikologim morfologim sintaksis, sematik, bahkan sosiologi bahasa, teori sastra seperti stiliska dan semiotika, dan sosiologi sastra.

Bedasrkan penjelasan diatas, hal itu termasuk didalamnya krtitik atas sastra terjemahan, secara umum banyak teori yang bisa digunakan untuk menejelaskan suatu hasil terjemahan, dan juga bisa melakukan penerjemahan praktis, dengan memakai teori atau gagasan leksikal, struktural, semantik, hermeuneutika, konteks sosial penulis, konteks sosial penerjemah, dan konteks sosial pengkaji teks terjemahan.

Penerjemahan tidak harus saja dilihat dari sisi intrinsikalitas penerjemahan sebagai wujud bahasa saja, namun ada dari sisi ekstrinsikalitasnya, kedua tersebut harus diperhatikan dalam kritik penerjemahan, yang dimaksud ekstrinsikalitasnya adalah aspek - aspek diluar teks terjemahan, tetapi terkait dengannya yang tak bisa dipisahkan.

Dalam pembelajaran bahasa banyak teori yang ekstrinsikalisat yang bisa digunakan untuk kajian teks bahasa diantaranya, filsafat bahasa, sosiologi bahasa, politik bahasa, juga bisa ekonomi bahasa.

Dengan melihat teks terjemahan dari sisi intrinsiklitas dan ekstrinsiklitas secara seimbang, maka kajian atas penerjemahan didalamnya sastra terjemahan bukan saja objektif, melainkah juga tidak sederhana.

Mengenai pentingnya kritisme dalam teori kritik sastra termasuk di dalamnya yang berlaku untuk kritik penerjemahan, terdapat dua kategori pembagian jenis kritik yaitu, kritik sastra ilmiah dan tidak ilmiah, perbedaan keduanya jika yang pertama hanya sejauh jiwa menggelitik, cirinya tidak mendalam dan tidak memiliki ukuran yang kokoh. Sedangkan yang kedua memiliki kedalaman bisa membongkar bahasa bahasa simbolis, bahasa bahasa konotatif, rinci, parsial, berbasis wawasan luas, dan tersistem krangka ilmiah.

berlaku dalam ilmu budaya secara umum,, nah hal ini penerjemahan sebagai ilmu bisa dilihat dari sudut pandang filsafat ilmu (ontologi, espitemologim dan aksiologi) dari suatu ilmu

Terimakasih semoga bermanfaat

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun