Mohon tunggu...
Ujang Ketul
Ujang Ketul Mohon Tunggu... -

yang didapat setelah mengikuti pendidikan yang dibiayai pemerintah adalah niat untuk jujur, lurus dan benar dalam melaksanakan pengabdian kepada negara ini,..... boleh berbuat salah tetapi jangan berbohong

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Angka Kematian di Rumah Sakit, Ada Apa Dengannya…

25 Februari 2012   14:30 Diperbarui: 25 Juni 2015   09:25 1658
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

5.  kejadian penyebab sewajarnya dapat diperkirakan hanya dengan pengertian bahwa  mereka  yang  bertanggung  jawab  terhadap  perawatan  pasien  harus waspada  dan  mengamati  tanda-tanda  serta  gejala-gejala  awal  dari kemungkinan  permulaan  komplikasi-komplikasi  atau  kegagalan-kegagalan, supaya  dapat  sembuh  secara  normal.  Pembenaran  pembenaran  dalam kategorii ini dapat berdasarkan atas apa yang tertulis dalam cacatan dokter (catatan medik) dan atau catatan perawat, yaitu:

a.  pengamatan  profesional  dengan  atau  tanpa  menggunakan  peralatank esehatan  yang  tersedia  yang  dilakukan  terus  menerus  sehingga permulaan penyakit dapat dikenal pada waktunya, ada komunikasi pada waktunya, diagnosis dan usaha usaha responsif tampaknya tepat, tetapi kematian terjadi  juga.

b.  Walaupun  pengamatan  profesional  yang  terus  menerus  dilakukan  dan tepat seperti yang tertulis dalam catatan medik, kejadian penyebab timbul dalam keadaan tanda-tanda serangan awal tidak ada atau menyesatkan, sehingga  kegagalan  dari  usaha  apa  saja  yang  diberikan  dapat dibenarkan.

Upaya validasi hasil check list dilakukan wawancara mendalam dengan 5 (lima) materi  pokok,  yaitu  audit,  rekam  medik,  PSO,  catatan  dokter/catatan  perawat  dan kematian  pasien  terhadap  tenaga  kesehatan  di  instalasi  ranap.  Jawaban  dari wawancara  ini  diolah  secara koding   memakai  opencode  software   untuk  mengetahui pembenaran atas check list kelengkapan rekam medik dan penyimpangan kematian.

Kematian pasien dari analisa ini adalah kematian di atas 48 jam yang terdiri dari kematian yang dibenarkan dan kematian yang tidak dibenarkan. Untuk kematian yang tidak dibenarkan, informasi kualitatif dari pendalaman kasusnya dapat dijadikan informasi actual, factual dan komprehensif untuk perbaikan proses pelayanan kesehatan guna mewujudkan mutu pelayanan kesehatan yang sama-sama kita harapkan dapat terwujud.

Kematian adalah sesuatu yang tidak bisa dihindari oleh manusia, namun demikian kematian juga merupakan salah satu indikator mutu pelayanan kesehatan yang penting. World  Health  Organization  (WHO)  menyatakan  bahwa  dari  tahun  2005-2010 diperkirakan  terdapat  850  kematian  per  100.000  penduduk  yang  terjadi  setiap tahunnya. (WHO, 2010). Di Inggris dan Wales pada tahun 2005 lebih kurang 73% dari total  kematian  terjadi  di  fasilitas  pelayanan  kesehatan  rumah  sakit  (RS).  Tingginya angka kematian di RS merupakan pertanda akan kemungkinan adanya masalah mutu pelayanan yang memerlukan tindakan perbaikan, hal ini ditunjukan antara lain dalam buku “to err is human” dari IOM maupun dari penelitian yang dilakukan oleh Hayward (2001) yang  mengungkapkan bahwa kurang lebih 22,7% dari kematian yang terjadi di RS sebenarnya dapat dihindarkan dengan perawatan optimal, dengan pelaksanaan pedoman dan standar pelayanan yang disusun sendiri, yang dilaksanakan, yang dimonitoring dan dievaluasi pelaksanaannya.

Dalam  upaya  meningkatkan  perawatan  yang  optimal,  audit  kematian  sering digunakan sebagai alat untuk mengembangkan strategi  penurunkan angka kematian, bahkan  audit  kematian  sudah  digunakan  oleh  Florence  Nightingale  pada  abad  19 (Wright,  et al.,  2006). Dengan audit kematian dapat ditemukan variasi  yang luas dari penyebab  mortalitas  di  rumah-sakit,  beberapa  sebagai  akibat  dari  komplikasi  yang diderita  oleh  pasien,  namun  beberapa  kasus  lain  tidak  dapat  dijelaskan  penyebab kematian dan menjadi cerminan dari kualitas pelayanan (Jarman  et al., 2005). Prinsip dasar dari siklus perbaikan mutu pelayanan diantaranya adalah: Plan – Do – Check – Action yang harus berupa siklus serta jiwa besar untuk selalu berkeinginan untuk belajar memperbaiki proses pelayanan kepada pasiennya.

Tingginya angka kematian bukanlah merupakan masalah yang tidak dapat diatasi. Beberapa  intervensi  telah  dikembangkan  untuk  menyusun  dan  menerapkan  sebuah program  yang  dapat  menurunkan  angka  kematian.  Salah  satu  yang  tercatat  pernah dilakukan  adalah  di  Bradford  Teaching  Hospital  pada  tahun  2002,  melalui  sebuah Hospital Mortality Reduction Programme. Program  ini berhasil  menurunkan sebanyak 905 kematian selama periode 2002-2005 atau dari 94,6% kematian pada tahun 2001 menjadi 77,5% pada tahun 2005. Selain itu Institute for Healthcare Improvement  (IHI) membuat  program untuk  menyelamatkan  100.000 nyawa  dengan  menurunkan  angka kematian  pasien  rawat  inap  di  rumah  sakit  di  Amerika  dikenal  dengan  nama  The 100.000 Lives Campaign.

1. Audit Kematian

Berbagai  istilah  digunakan  untuk  kegiatan  evaluasi  kasus-kasus  kematian  yang terjadi  di  sarana  pelayanan  kesehatan  termasuk  di  rumah  sakit  antara  lain:  Audit Kematian,  Mortality  Audit,  Mortality  Review,  Mortality  Meeting,  Death  Conference, Review  of  Death,  Expert  Mortality  Panel.  Evaluasi  tersebut  terutama  untuk mengidentifikasi  apakah  kematian  yang  terjadi  merupakan  kematian  yang  dapat dihindari/avoidable  death  atau  kematian  yang  tidak  dapat  dihindari/inevitable  death .

Beberapa  penelitian  menggambarkan  banyaknya  kematian  yang  dapat  dicegah  atau yang seharusnya tidak terjadi, sebanyak 44.000 sampai dengan 98.000 kematian per tahun  di  Amerika  (IOM,  1999)  atau  11%  kematian  di  ICU  membuat  kegiatan  audit kematian dinilai perlu dilakukan secara rutin. (VMIA, 2010). Berbagai metode dapat dilakukan pada audit kematian, namun demikian metode dapat  digolongkan  menjadi  2  metode.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun