Sering ada yang bikin narasi "semua agama itu benar",ini sebenarnya pernyataan yang prinsipnya bertentangan dengan hukum non kontradiksi itu karena konsep ajaran serta yang disembah tiap penganut agama itu bisa berbeda beda
Dengan memahami bahwa kebenaran itu tunggal maka sesuatu yang sudah dinyatakan benar itu tidak akan bisa runtuh walau penentangnya hadir dari segala penjuru.
Maka seseorang tak bisa misal berkata ; Tuhan dan agamamu tak bisa disebut satu satunya kebenaran karena di dunia ini ada 4200 agama dan ribuan tuhan.Yang namanya kebenaran itu tunggal sehingga walau ada ribuan pesaing atau penentangnya maka ia tetap kebenaran.Artinya sesuatu tak bisa disebut bukan kebenaran hanya karena pesaing atau penentangnya banyak. Sesuatu bukan kebenaran kalau sudah bisa dibuktikan sebagai bukan kebenaran-bukan karena ada banyak pesaing atau penentangnya
Maka biarlah tiap penganut agama meyakini agamanya paling benar tapi menyebut "semua benar" itu melawan hukum logika
Nah masalahnya lagi yang benar itu kadang memiliki banyak aspek yang plural-beragam tapi ragam aspek itu tidak harus dianggap melenyapkan posisinya sebagai kebenaran
Contoh ; si A adalah seorang perempuan tapi si A itu pun seorang tomboy,nah pernyataan tomboy itu tidak melenyapkan status si A sebagai wanita karena itu sudah merupakan aspek lain dari si A, Kecuali kalau ada yang mengatakan bahwa si A adalah bapak dari si B maka itu menggugurkan status si A sebagai wanita
Contoh dalam agama wahyu ; Tuhan maha baik dipandang sebagai kebenaran.Nah apakah adanya kejahatan,keburukan, penderitaan menggugurkan kebenaran Tuhan maha baik ? Nah itu mesti dilihat dari sudut lain karena bisa jadi itu berkaitan dengan aspek lain dari Tuhan.Karena aspek lain dari Tuhan misal adalah Ia maha menguji,maka aspek tsb dapat memunculkan apa yang di sebut penderitaan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H