Kemudian pada level berikutnya akal mengolah semua input indera itu menjadi beragam konsep ilmu serta bentuk kebenaran yang kita kenal sebagai "kebenaran logic",aitu bentuk kebenaran yang di konsep atau dibangun oleh cara berpikir akal atau bentuk kebenaran yang untuk difahami akal (bukan untuk ditangkap indera !)
Cara berpikir akal yang khas itu adalah ; tertata,terstruktur, sistematis,matematis, konstruktif.Sesuatu disebut kebenaran logic bila didalamnya terdapat bangunan konstruksi yang dapat difahami oleh cara berpikir akal yang sistematis
Dan akal berikut ilmu serta konsep kebenaran yang mengacu pada cara berpikir logic itu dipakai di semua institusi apakah itu sains,filsafat maupun agama tapi dengan metode yang berbeda serta visi misi yang berbeda tentunya.
Dalam sains penggunaan akal utamanya untuk memahami konstruksi dari dunia fisik-materi atau untuk memahami dunia fisik secara tertata berikut semua bagian yang ada didalamnya.Sedang dalam metafisika untuk memahami hal-persoalan metafisika juga secara konstruktif-tertata-sistematik
Dalam agama wahyu penggunaan akal diantaranya untuk memahami grand sistem atau sistematika atau "sunnatullah" yang disusun Tuhan untuk ciptaannya. Dengan kata lain,ciptaan Tuhan dapat difahami secara tertata-sistematis- konstruktif bila manusia mau menggunakan akal budi nya.
Maka dalam agama wahyu tidak dibenarkan bila melulu mempersoalkan hal empiris sedang akal tidak dipakai untuk mendalami serta memahami hal metafisik dibalik yang fisik,karena essensi kebenaran agama bukan pada yang fisik tapi pada hal metafisik
Nah dalam agama wahyu penggunaan indera dan akal pun belum dianggap cukup tanpa menyertakan pendalaman serta penghayatan hati (cara berpikir hati). Cara berpikr hati atau "pengertian" (cara berpikir akal=logika-penalaran) digunakan untuk mendalami ilmu ilmu level lebih tinggi diatas ilmu logika seperti ilmu hakikat serta ilmu hikmat (ilmu untuk memaknai)
Maka alur berpikir menurut konsep agama wahyu ; Pertama, gunakan indera untuk mengamati apa yang ada di alam,kedua, gunakan akal untuk menangkap adanya sistematika,konstruksi,hukum fisika, hukum alam,sunnatullah atau grand konstruksi Ilahiah dibalik realitas fisik alam,Dan terakhir gunakan pengertian hati untuk mendalami makna (maksud tujuan Ilahiah) dibalik semua apa yang ada dan terjadi yang Tuhan ciptakan atau takdirkan untuk ada.S E M P U R N A.
Menjadi manusia yang sempurna idealnya memang bila mampu mengoptimalkan seluruh peralatan berpikir yang ada dalam dirinya,bukan semata mengandalkan dunia indera dan bukan semata mengejar kebenaran yang nampak-empiris
.................
Artikel ke 2
KEBENARAN ITU TUNGGAL