(Sayang di dunia "barat" metode kesadaran diri ala Descartes ini lambat laun memudar dan dikalahkan oleh dominasi empirisme serta filosofi positivisme  Auguste comte.Dan tragisnya saat ini mencoba dibunuh oleh materialist ekstrim yang memproklamirkan "kematian filsafat")
Kita menyadari bahwa kita adalah makhluk berpikir- berkesadaran itu bukan dengan inderawi-bukan dengan alat teknologi-bukan dengan metode empiris tapi dengan metode kesadaran
Bahkan metode kesadaran ini lebih komplit infrastrukturnya,penopang kesadaran bukan hanya indera,unsur biologis tubuh tapi juga akal budi,emosi hingga hati nurani.Dengan metode kesadaran dan bukan dengan metode empirislah kita bisa memahami hal hal non fisik-metafisis semisal apa itu cinta,kasih sayang,kebijaksanaan,keadilan hingga persoalan etika,moral,kebaikan dan secara keseluruhan persoalan kebenaran
Sekarang bayangkan kalau manusia hanya memilik dunia indera tapi kesadarannya tidak ditopang oleh unsur akal budi maka kualitas berpikir manusia tak akan jauh beda dengan para hewan
Dan sekarang bayangkan kalau ada orang yang mencoba menerapkan prinsip empirik ketika berhadapan dengan persoalan persoalan yang sudah bersifat metafisis seperti persoalan yang ada dalam dunia filsafat serta agama maka ia bukan hanya tidak bijak tapi bisa disebut tidak memiliki akal pikiran yang waras
.........................
Artikel ke 2
REALITAS MENYELURUH MELAHIRKAN ADANYA DUA BENTUK ILMU DAN DUA METODE ILMU BERBEDA
Sudah sering saya ungkapkan bahwa konsep ilmu pengetahuan itu idealnya HADIR UNTUK MENJELASKAN KESELURUHAN (walau ketika bicara obyek yang sangat beragam ilmu pengetahuan terbagi kepada banyak disiplin keilmuan).Tapi yang saya ungkap adalah filosofi dasar dari keberadaan ilmu pengetahuan di dunia manusia
Dan banyak orang yang tidak faham dan tak mau terima prinsip paling dasar dari konsep ilmu pengetahuan yang bersifat menyeluruh ini,Mereka hanya mau terima bila ilmu pengetahuan mengelola atau menjelaskan hanya obyek fisik-materi karena itu adalah obyek yang dapat di observasi secara metode empirik dan (sebagian) dapat dibuktikan secara empirik.Kaum materialist tidak mau menerima premis-rumusan ilmu yang tidak empiris karena dianggapnya "tidak pasti"
Tapi dengan prinsip ala materialist (hanya fokus ke dunia fisik-materi dan hanya menerima ilmu yang bersifat fisik-materi) itu tanpa sadar orang membawa ilmu pengetahuan ke dalam ruang lingkup - wawasan yang lebih sempit lalu menciptakan world view seolah ilmu pengetahuan hanya ada di sebatas dunia fisik-hanya ilmu fisika,hanya yang bersifat empiris sedang metafisika tidak dianggap wilayah serta kajian ilmu.Malah istilah "ilmiah" diatas muka bumi-dan di seluruh akademi pendidikan seolah sudah disetting "harus bersifat atau paralel dengan hal empirik",Dan banyak yang tidak kuasa keluar dari "settingan ilmiah  kaum materialist-positivis" tersebut-kecuali yang betul betul kritis dan berpikir mendalam