Mohon tunggu...
Ujang Ti Bandung
Ujang Ti Bandung Mohon Tunggu... Wiraswasta - Kompasioner sejak 2012

Mencoba membingkai realitas dengan bingkai sudut pandang menyeluruh

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Apakah Makna "Ilmiah" Harus Selalu Material?

16 Oktober 2024   08:43 Diperbarui: 16 Oktober 2024   08:59 167
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Konsep ilmu pengetahuan adalah konsep besar yang bersifat mendasar- fundamental yang ada dalam sejarah peradaban umat manusia dan biasa menjadi acuan-rujukan-acuan-parameter ketika manusia bicara atau memperdebatkan soal "kebenaran".

Jadi tidak berdiri suatu kebenaran kecuali diatas fundament ilmu pengetahuan.Dan  bukan kebenaran kalau dasarnya bukan ilmu atau kalau tidak bisa direkonstruksi secara prinsip ilmu pengetahuan

MASALAH FUNDAMENTAL

Tetapi dalam hal ini ada masalah besar bahwa ternyata tidak semua fihak bersepakat atas konsep ilmu pengetahuan yang kini telah mendunia atau hadir diranah umum saat ini termasuk di ranah akademik tsb. Ketaksepakatan tersebut terjadi utamanya antara fihak beragama dengan yang tak beragama,antara religius vs sekuler,antara dualist vs materialist, antara kaum positivis vs kaum metafisik dan sering diwacanakan antara barat vs timur,barat yang menjadi kiblat materialisme-positivisme vs timur yang menjadi kiblat kaum beragama-religius- metafisis

Mengapa bisa ada-terjadi ketaksepakatan soal konsep ilmu pengetahuan ?

1.Karena dalam kehidupan ini manusia berhadapan dengan persoalan keilmuan hingga persoalan kebenaran yang bersifat kompleks yang bukan hanya bercorak fisik-materi tetapi juga non fisik-non materi-metafisik.Dan terbukti prinsip- filosofi hingga metode ilmiah versi materialist tidak dapat digunakan untuk menyelesaikannya secara utuh- menyeluruh.Metode ilmiah versi materialist seolah hanya berlaku untuk obyek serta permasalahan tertentu yang terbatas-yang bersifat fisik-materi

Dan soal masalah ilmu-kebenaran yang ditemukan oleh manusia jangan cuma melihat pada apa yang ada dan terjadi dalam sains-ilmu fisika semata tapi juga mesti melihat pada apa yang dipermasalahkan manusia dalam ranah filsafat serta agama.Jadi menyikapi persoalan ilmu-kebenaran itu pertama harus melihat dengan cara pandang universal-menyeluruh-holistik dulu sebelum menemukan solusi yang kita cari

Materialist berdalih bahwa persoalan non fisik-non materi-metafisik itu bukan persoalan ilmu pengetahuan dan harus ditempatkan di luar konsep ilmu pengetahuan.Tentu saja ini pemahaman yang sempit sekaligus tidak realistik mengingat dalam realitas kehidupan manusia persoalan ilmu pengetahuan itu terbukti sangat kompleks tidak bisa dibatasi di sebatas fenomena fenomena fisik-inderawi atau berhenti di sebatas rumusan rumusan fisik tapi selalu meleber kepada persoalan non fisik-metafisik

Bagaimana menyikapi persoalan kompleks tersebut secara prinsip ilmu pengetahuan ? Atau menyelesaikannya dengan prinsip ilmu pengetahuan ?

Tentu saja pertama adalah memperluas wawasan dan ruang lingkup ilmu pengetahuan agar tidak hanya bergerak atau beroperasi di sebatas wilayah fisik-material semata atau tidak mengandalkan metode empiris semata.Karena bila semata mengandalkan prinsip serta metode empiris maka akan terlalu banyak persoalan terkait masalah ilmu - kebenaran yang tidak akn pernah terselesaikan atau mengerucut pada penyelesaian

Dan setelah itu lebih teknisnya adalah manusia mesti mengenal beragam bentuk ilmu baik yang ada di dunia fisika maupun metafisika lalu mengenal beragam epistemologi ilmu yang berbeda dan tentunya beragam metode keilmuan yang juga berbeda

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun