Mohon tunggu...
Ujang Ti Bandung
Ujang Ti Bandung Mohon Tunggu... Wiraswasta - Kompasioner sejak 2012

Mencoba membingkai realitas dengan bingkai sudut pandang menyeluruh

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Apakah Makna "Ilmiah" Harus Selalu Material?

16 Oktober 2024   08:43 Diperbarui: 16 Oktober 2024   08:59 149
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dalam dunia agama manusia dihadapkan pada banyak hal yang tidak empiris- bersifat metafisis yang betul betul menguji kualitas akal untuk di gunakan

Bahkan ketika manusia mengelola persoalan non fisik lain semisal persoalan hukum-keadilan maka itupun mesti memakai konstruksi ilmu maka lahir ilmu hukum.Ketika menggumuli persoalan ketuhanan lahir ilmu teologi.Ketika manusia menggumuli persoalan kejiwaan lahir ilmu psikologi.Ada ilmu tentang seni serta budaya.Bahkan sihir serta dunia mistik seperti paranormal sekalipun konon ada ilmunya tersendiri

Itu menunjukkan bahwa yang namanya ilmu pengetahuan itu bukan konsep yang hanya berjalan atau eksist didunia fisik-materi semata tapi juga di dunia non fisik-non materi.Karena permasalahan yang di temui manusia dalam kehidupannya itu kompleks-selalu menyangkut hal fisik serta non fisik.Dari persentuhan manusia dengan hal fisik dan non fisik itu lahir dua jenis ilmu ; ilmu fisika dan ilmu metafisika

Salah besar kalau beranggapan hanya dunia fisik-materi yang harus dikelola oleh ilmu pengetahuan atau menganggap ilmu pengetahuan hanya konsep untuk memahami serta mengelola dunia fisik-materi

Bagaimana cara manusia mengelola dunia fisik serta non fisik dengan konsep-prinsip ilmu pengetahuan ? Tentu saja berbeda karakteristiknya-tidak bisa sama.Karena obyek fisik dan non fisik berbeda karakternya maka prinsip serta metode ilmiah yang digunakan untuk mengelolanya pun berbeda

Dalam ranah ilmu fisik-materi kita mengenal metode empiris sebagai metode baku yang formal digunakan, sebuah metode keilmuan yang mengacu pada penggunaan perangkat panca indera sebagai peralatan ilmu.Nah karena tidak semua obyek atau bahasan ilmu bersifat fisik-materi maka metode tersebut tidak bisa digunakan lagi ketika manusia sudah menggumuli hal-persoalan non fisik.Ketika manusia menggumuli persoalan non fisik maka metode keilmuan yang umum digunakan adalah metode rasional.Dalam dunia filsafat metode rasional melahirkan beragam system metafisika berbeda

Jadi ketika obyek-persoalan ilmu-kebenaran sudah tidak bisa diselesaikan dengan cara penggunaan panca indera secara langsung maka sudah lazim kalau manusia menggunakan  potensi akal budinya.Ini dapat difahami karena akal adalah pelapis kelemahan serta keterbatasan dunua indera.Dan artinya,secara prinsip ilmu metode empiris sudah harus estafet berganti metode rasional bila persoalan keilmuan sudah tidak bisa dikelola melulu dengan mengandalkan input inderawi

Dan bila manusia terlalu bertumpu melulu pada perangkat panca indera serta metode ilmiah yang mengacu pada perangkat inderawi maka mereka akan kehilangan potensi akal budi.Melulu bertumpu pada input inderawi maka manusia hanya akan memahami dunia fisika tapi buta metafisika atau hal dibalik dunia fisik (bermata satu)

Karena bisa jadi banyak orang yang pikirannya sudah terdoktrin atau terdogma konsep ilmu versi kaum materialist- positivist yang menganggap konsep ilmu hanya berkaitan dengan obyek fisik-materi yang dapat dialami secara inderawi

Ingat eksistensi materialisme itu ada di sepanjang zaman dan hadir di berbagai  institusi. Materialisme yang eksist dalam dunia filsafat membawa filsafat ke arah bercorak materialist dan puncaknya adalah filsafat positivism yang menghempaskan ilmu bercorak metafisika kepada hanya dianggap sekedar "wacana".Materialisme yang eksist dalam dunia sains membawa sains ke arah cara pandang materialisme ilmiah dan membuat doktrin bahwa dasar dan muara sains adalah materialism

Dalam konsep Ilahiah ilmu pengetahuan adalah konsep yang menerangkan keseluruhan bukan hanya parsial menggumuli satu bagan fisik- materi. Dalam kitab suci ada penjelasan hal-obyek fisik seperti ketika bicara asal usul alam semesta atau mekanisme yang ada di alam.Tapi kitab juga bicara level ilmu metafisis "tingkat tinggi" semisal dalam kisah perjalanan mencari ilmu antara nabi Musa dengan Khidir

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun