Mohon tunggu...
Ujang Ti Bandung
Ujang Ti Bandung Mohon Tunggu... Wiraswasta - Kompasioner sejak 2012

Mencoba membingkai realitas dengan bingkai sudut pandang menyeluruh

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Perbedaan antara "Penjelasan Empiris" dengan "Penjelasan Teoritis"

13 Agustus 2024   16:53 Diperbarui: 13 Agustus 2024   18:51 25
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Seperti pernah saya tulis sains itu mengelola atau menyelidiki berbagai obyek yang berbeda beda yang tidak sama baik situasi-keadaan maupun karakteristiknya.Intinya ada obyek yang mudah dan ada yang sulit.Bahkan tidak semua hal bisa jadi obyek sains yang dapat dikelola oleh metode serta peralatan ilmiah yang ada pada sains.Dan ini menyangkut kapasitas dan kapabilitas yang secara inheren melekat dalam sains

Ada obyek yang bisa diamati secara utuh bahkan bisa dibawa ke laboratorium dan ada obyek yang tidak bisa sepenuhnya diamati serta di observasi dan ada obyek yang sama sekali tak bisa diamati serta di observasi misal karena kejadiannya di duga ada di era ribuan atau jutaan atau miliaran tahun lalu dan sains hanya bisa membuat penjelasan teoritis yang dasarnya lebih ke merupakan dugaan alias hipotesa karena obyek asli tak pernah bisa diketahui secara empiris

Sebagai institusi ilmu pengetahuan sains tentu akan membuat konsep atau metode ilmiah bagaimana suatu teori atau rumusan saintifik kelak  dicetuskan.Kita mengenal apa yang disebut "konsep teori ilmiah".konsep teori ilmiah dibuat se canggih mungkin dengan langkah langkah ilmiah yang sangat ketat dan telah ditetapkan sebagai metode saintifik formal.Dengan harapan agar perumusan sebuah teori atau rumusan sains kelak telah melewati tahapan ilmiah yang telah teruji

Bagaimana aplikasi pelaksanaan atau relevansinya di lapangan ketika konsep (pembentukan) teori ilmiah itu dihadapkan pada beragam obyek yang sama sekali berlainan ? Ya tentu disini metode ilmiah yang dibuat untuk pembentukan baik teori atau rumusan ilmiah tsb akan mengalami ujian kapasitas maupun kapabilitas

Jadi ada "teori ilmiah" dalam artian sebagai konsep "mentah" dan ada teori ilmiah yang sudah diaplikasikan-di praktekkan pada obyek tertentu dan dinamai sesuai gagasan yang dibicarakan misal "teori X" .Atau bisa disebut teori yang "sudah jadi".

Pada obyek yang mudah maka semua langkah yang dibuat dalam konsep pembentukan teori ilmiah tsb. tentu mudah untuk diaplikasikan.Tapi pada obyek sulit maka tidak semua langkah ilmiah yang telah disusun itu dapat diterapkan atau diaplikasikan.Maka dalam dunia sains banyak diterapkan prinsip dugaan,hipotesa,prediksi,perhitungan matematis,diantaranya karena unsur pengamatan-observasi yang tidak bisa di praktekkan secara se utuhnya secara empiris

Bahkan ada obyek dimana langkah langkah yang telah disusun sebagai metode ilmiah tersebut sulit di praktekkan misal ketika sains ingin observasi hal hal yang sifatnya mistis-paranormal atau psikologis-kejiwaan atau hal hal yang sifatnya lebih ke metafisik.Untuk obyek yang lebih sulit maka penerapan unsur dugaan-hipotesa bahkan asumsi akan semakin kental

Sekarang ambil contoh pembentukan teori asal usul alam semesta maupun asal usul kehidupan bumi atau asal usul makhluk hidup maka obyek aslinya tidak bisa diamati lagi sehingga sains hanya bisa membuat penjelasan teoritis dari apa yang dapat ditemukan saat ini yang diduga berkaitan dengan gagasan utama yang dibuat tersebut (misal gagasan teori bigbang atau teori evolusi)

Jadi apakah sebuah teori ilmiah selalu paralel dengan fakta atau membicarakan hanya fakta ? Ya pembentukan teori ilmiah berangkat atau mengacu atau mengamati fakta yang ada yang dapat ditemukan tapi dibalik itu ada sesuatu yang tersembunyi-tidak faktual yang hendak dijelaskan melalui apa yang disebut "penjelasan teoritis".

Penjelasan teoritis adalah karakter penjelasan yang ada dalam atau membangun sebuah teori.Konstruksi sebuah teori dibangun oleh apa yang disebut "penjelasan teoritis".

Teori bigbang,teori steady state,teori asal usul makhluk dlsb.semua ada penjelasan teoritisnya.Penjelasan teoritis tsb dibuat sebagai upaya untuk menghubungkan apa yang telah ditemukan dalam pengamatan dengan gagasan teori yang dibuat yang bicara sesuatu yang obyek orisinilnya tidak bisa diamati seutuhnya secara empirik atau tak bisa diamati sama sekali (tersembunyi)

Jadi ketika membicarakan obyek ilmiah yang dikelola oleh sains maka sains itu ada diantara atau membicarakan obyek yang faktual dan tidak faktual,antara obyek yang nyata dan tersembunyi.Salah kalau ada yang menyatakan sains hanya menggumuli obyek faktual.Memang menggumuli obyek faktual tapi dibalik itu bisa ada hal tersembunyi yang dibicarakan.

Maka fungsi dari "penjelasan teoritis" itu diantaranya menghubungkan antara yang faktual dengan yang tidak faktual.Ini terlepas dari soal benar-salahnya.Karena suatu teori dalam sains itu bisa keliru atau  difalsifikasi dan artinya penjelasan teoritis dalam sains bisa benar juga bisa salah

Terus apa sih penjelasan sains yang mustahil salah atau kesalahannya bisa di tekan se minimal mungkin ?

Ya itu misal bila obyeknya bisa di amati secara se utuhnya.Misal tahapan pembuatan benda teknologi atau yang alami misal tahapan metamorfosis kupu kupu,atau tahapan pembentukan janin. Dalam pengamatan atas obyek obyek tsb orang tak perlu bikin gagasan teoritis khusus dan tak banyak penjelasan teoritis  dibuat karena penjelasan dibuat murni berdasar tahapan yang teramati secara se utuhnya.Untuk mudahnya ini kita sebut saja "penjelasan empiris" untuk membedakan kelak dengan "penjelasan teoritis"

Jadi penjelasan empiris yang saya maksud adalah penjelasan tentang obyek tertentu berdasar fakta empiris yang langsung dapat teramati.Sedang penjelasan teoritis adalah penjelasan yang mengaitkan apa yang teramati secara empirik dengan yang tidak teramati secara empirik.Dan diantara keduanya ada obyek yang bisa dijelaskan misal secara hukum fisika atau dapat di prediksi dengan menggunakan metode hukum fisika atau dengan menggunakan perhitungan matematika

Jadi antara obyek yang empiris dengan yang tidak empiris itu berbagai proposisi dapat masuk kedalamnya ; asumsi,hipotesa,prediksi,perhitungan matematis,penjelasan berdasar hukum fisika sampai penjelasan teoritis.Jadi dalam sains tidak semua hal-obyek-persoalan penjelasannya murni selalu faktual dalam arti murni berdasar hasil pengamatan langsung secara empiris atas obyek.Maka penjelasan teoritis,hipotesa sampai asumsi selalu ada didalamnya

Tapi pada obyek yang tersembunyi atau yang tidak se utuhnya dapat diamati secara empiris maka orang membuat secara khusus konsep gagasan teori yang dinamai secara khusus berdasar obyek yang dibicarakan,dan penjelasan teoritis akan lebih banyak dibuat

Jadi misal penjelasan metamorfosis kupu kupu atau pertumbuhan janin kita sebut "penjelasan empiris" karena berdasar pengamatan langsung atas obyek utama

Sedang penjelasan sains tentang asal usul alam atau asal usul kehidupan atau asal usul makhluk kita sebut "penjelasan teoritis" karena obyek utamanya tidak dapat diamati,para saintis menyusun penjelasan teoritis perihal semua asal usul tersebut dari mengamati fakta temuan yang dianggap berkaitan dengan obyek utama yang dibicarakan

Apa saja perbedaan antara "penjelasan empiris" dengan "penjelasan teoritis" itu mesti di ketahui.Yang jelas walaupun sama sama memakai sarana metode sains tapi essensi serta karakter penjelasan empiris dengan penjelasan teoritis itu ada perbedaan

Pertama,penjelasan empiris yang saya maksud adalah penjelasan atas obyek yang secara utuh teramati alias ADA atau nyata atau empiris bahkan misal bisa dibawa ke laboratorium kalau perlu.Dan  penjelasan berdasar apa yang nampak-bukan berdasar dugaan walau unsur menduga atas aspek atau unsur yang belum diketahui tetep ada

Sedang penjelasan teoritis bisa membicarakan sesuatu yang obyek utamanya tersembunyi melalui fakta temuan yang dianggap berhubungan tapi didalamnya tetep ada melekat unsur dugaan-hipotesa selama obyek utamanya belum teramati

Penjelasan empiris tentu tidak bisa digugat atau diruntuhkan atau difalsifikasi karena memang berdasar fakta orisinil yang teramati kecuali penjelasannya misal kurang tepat.Sedang penjelasan teoritis dapat keliru apabila lalu ada ditemukan fakta baru yang meruntuhkan.Nah sebuah teori yang dinyatakan salah atau difalsifikasi maka artinya penjelasan teoritis nya pun tidak lagi digunakan

Penjelasan empiris itu paten-tidak digantikan sedang penjelasan teoritis bisa berganti mengikuti dinamika temuan baru.

Penjelasan teoritis pun bisa tidak lagi diperlukan bila obyek yang dibicarakan telah bisa diketahui secara empiris. Contoh ; dulu pernah ada perdebatan teoritis antara bumi bulat atau datar ? Nah kini setelah manusia bisa keluar angkasa dan bisa memfoto atau video bentuk bumi dari luar angkasa dan telah diketahui secara empiris bahwa bentuk bumi itu bulat maka perdebatan serta penjelasan teoritis tentang bentuk bumi tidak lagi diperlukan

Nah andai manusia telah bisa melanglang lebih jauh lagi dan misal sudah bisa memvideo secara empiris bahwa memang betul bumi berotasi atau lebih jauh lagi bisa memvideo gerak semua benda langit di galaksi kita maka perdebatan serta penjelasan penjelasan teoritis tentang heliosentris ataukah geosentris sudah tidak lagi diperlukan

Sama hal nya andai suatu saat manusia sudah bisa melihat serta merekam kejadian orisinil penciptaan alam semesta maka penjelasan teoritis yang bicara asal usul alam semesta sudah tak lagi diperlukan

Demikian pula andai suatu saat manusia telah bisa melihat secara empiris evolusi perubahan makhluk dan melihat bahwa manusia dan kera sama sama se keturunan dari nenek moyang bernama hominid maka seluruh perdebatan tentang  teori evolusi akan selesai

Tapi dua yang terakhir itu SUDAH TAK MUNGKIN,karena mustahil manusia kembali ke masa silam untuk menyaksikan kejadian orisinil dimasa silam.Maka yang bisa manusia lakukan adalah membuat penjelasan teoritis dari fakta temuan yang dianggap berhubungan dengan gagasan teori

Jadi saya membuat perbedaan antara "penjelasan empiris" dengan "penjelasan teoritis" itu agar orang faham semua perbedaannya dan faham karakteriatik obyek obyek yang dikelola atau diamati atau dibicarakan dalam sains yang memang berbeda beda karakteristiknya

Jangan sampai tumpang tindih misal penjelasan teoritis dianggap "pasti benar dan tidak mengandung unsur dugaan",nah kalau pasti benar dan tidak mengandung unsur dugaan itu adalah bentuk atau karakter penjelasan empiris bukan penjelasan teoritis.Penjelasan teoritis bisa mengandung unsur kesalahan selama obyek utama yang dibicarakan belum atau tak bisa diketahui

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun