Mohon tunggu...
Ujang Ti Bandung
Ujang Ti Bandung Mohon Tunggu... Wiraswasta - Kompasioner sejak 2012

Mencoba membingkai realitas dengan bingkai sudut pandang menyeluruh

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Perbedaan antara "Penjelasan Empiris" dengan "Penjelasan Teoritis"

13 Agustus 2024   16:53 Diperbarui: 13 Agustus 2024   18:51 22
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Jadi ketika membicarakan obyek ilmiah yang dikelola oleh sains maka sains itu ada diantara atau membicarakan obyek yang faktual dan tidak faktual,antara obyek yang nyata dan tersembunyi.Salah kalau ada yang menyatakan sains hanya menggumuli obyek faktual.Memang menggumuli obyek faktual tapi dibalik itu bisa ada hal tersembunyi yang dibicarakan.

Maka fungsi dari "penjelasan teoritis" itu diantaranya menghubungkan antara yang faktual dengan yang tidak faktual.Ini terlepas dari soal benar-salahnya.Karena suatu teori dalam sains itu bisa keliru atau  difalsifikasi dan artinya penjelasan teoritis dalam sains bisa benar juga bisa salah

Terus apa sih penjelasan sains yang mustahil salah atau kesalahannya bisa di tekan se minimal mungkin ?

Ya itu misal bila obyeknya bisa di amati secara se utuhnya.Misal tahapan pembuatan benda teknologi atau yang alami misal tahapan metamorfosis kupu kupu,atau tahapan pembentukan janin. Dalam pengamatan atas obyek obyek tsb orang tak perlu bikin gagasan teoritis khusus dan tak banyak penjelasan teoritis  dibuat karena penjelasan dibuat murni berdasar tahapan yang teramati secara se utuhnya.Untuk mudahnya ini kita sebut saja "penjelasan empiris" untuk membedakan kelak dengan "penjelasan teoritis"

Jadi penjelasan empiris yang saya maksud adalah penjelasan tentang obyek tertentu berdasar fakta empiris yang langsung dapat teramati.Sedang penjelasan teoritis adalah penjelasan yang mengaitkan apa yang teramati secara empirik dengan yang tidak teramati secara empirik.Dan diantara keduanya ada obyek yang bisa dijelaskan misal secara hukum fisika atau dapat di prediksi dengan menggunakan metode hukum fisika atau dengan menggunakan perhitungan matematika

Jadi antara obyek yang empiris dengan yang tidak empiris itu berbagai proposisi dapat masuk kedalamnya ; asumsi,hipotesa,prediksi,perhitungan matematis,penjelasan berdasar hukum fisika sampai penjelasan teoritis.Jadi dalam sains tidak semua hal-obyek-persoalan penjelasannya murni selalu faktual dalam arti murni berdasar hasil pengamatan langsung secara empiris atas obyek.Maka penjelasan teoritis,hipotesa sampai asumsi selalu ada didalamnya

Tapi pada obyek yang tersembunyi atau yang tidak se utuhnya dapat diamati secara empiris maka orang membuat secara khusus konsep gagasan teori yang dinamai secara khusus berdasar obyek yang dibicarakan,dan penjelasan teoritis akan lebih banyak dibuat

Jadi misal penjelasan metamorfosis kupu kupu atau pertumbuhan janin kita sebut "penjelasan empiris" karena berdasar pengamatan langsung atas obyek utama

Sedang penjelasan sains tentang asal usul alam atau asal usul kehidupan atau asal usul makhluk kita sebut "penjelasan teoritis" karena obyek utamanya tidak dapat diamati,para saintis menyusun penjelasan teoritis perihal semua asal usul tersebut dari mengamati fakta temuan yang dianggap berkaitan dengan obyek utama yang dibicarakan

Apa saja perbedaan antara "penjelasan empiris" dengan "penjelasan teoritis" itu mesti di ketahui.Yang jelas walaupun sama sama memakai sarana metode sains tapi essensi serta karakter penjelasan empiris dengan penjelasan teoritis itu ada perbedaan

Pertama,penjelasan empiris yang saya maksud adalah penjelasan atas obyek yang secara utuh teramati alias ADA atau nyata atau empiris bahkan misal bisa dibawa ke laboratorium kalau perlu.Dan  penjelasan berdasar apa yang nampak-bukan berdasar dugaan walau unsur menduga atas aspek atau unsur yang belum diketahui tetep ada

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun