Sir Karl Raymund Popper disebut sebagai filsuf terbesar abad 20 dibidang filsafat ilmu. Popper dikenal dengan gagasan falsifikasi sebagai lawan dari verifikasionisme dan induktivisme klasik dalam metode ilmiah.
Salah seorang filsuf ilmu pengetahuan yang dianggap sangat berpengaruh di dunia barat setelah Francis bacon.Bila F bacon meletakkan dasar dasar sains berdasar cara berpikir induktif yang direduksi kedalam prinsip empirisme klasuk dimana tujuan atau visi misi sains di arahkan kepada mencari kebenaran empiris,Maka Popper mengungkap konsep lain yang sedikit berbeda.Popper melibatkan logika-akal mendampingi operasi prinsip peng indera an-empirisme yang disebutnya "rasionalisme kritis"
Perbedaan prinsipiil antara F.Bacon dengan Karl Popper menunjukkan peralihan filosofis dibidang ilmu dalam peradaban ilmiah barat dari empirisme klasik kepada cara pandang lebih rasional dalam menyikapi beragam persoalan sains.
F.Bacon meyakini bahwa pemerolehan pengetahuan yang benar hanya dapat melalui pengalaman yang bersifat fakta serta menggunakan indera.Ini menjadi dasar diletakkannya prinsip empirisme dalam sains yang secara tegas memilah sains dari metafisika.Tapi Popper melihat bahwa gagasan demikian mustahil diterapkan secara mutlak dalam sains karena persoalan sains sangat kompleks termasuk berhadapan dengan obyek sains yang mustahil di empiriskan
Bisa disebut Popper lebih rasional dan fleksibel dalam menyikapi beragam persoalan sains dimana asas lama dipandang tidak bisa diterapkan secara baku
Ini sebenarnya dapat merevolusi sains hingga ke level filosofi dasarnya dari semula acuannya kebenaran empiris menjadi lebih bercorak rasional ketika rasio digunakan untuk menyikapi hal-obyek yang sudah diluar pengalaman indera manusia.Sedikit menyentuh aspek metafisika tapi tetep berpijak pada ranah sains
............
Popper mungkin melihat bahwa tidak seluruh obyek yang diteliti dlm dunia sains yang melahirkan beragam hipotesa-teori itu dapat dibuktikan secara empirik dalam artian secara langsung melalui peralatan inderawi.Tidak seluruh hipotesa-teori sains dapat dibuktikan kebenaran atau kesalahannya melalui metode verifikasi empiris.
Dan pada dasarnya tidak semua obyek sains itu empiris atau dapat di empiriskan.Sains sering berhadapan dengan obyek yang variabelnya  tersembunyi-tidak empiris maka tidak semua obyek sains kebenarannya bisa dibuktikan secara metode empiris
Tapi disisi lain sains memerlukan penjelasan atas beragam fenomena yang ditemukan di alam.Dan kompleksitas obyek yang digumuli sains tsb tak bisa disikapi dengan prinsip baku yang diletakkan F.Bacon dengan metode induksi dan asas pembuktian empiris
Demikian mungkin kiranya landasan filosofis hadirnya metode falsifikasi yang digagas oleh Karl Popper.Sebuah metode baru yang tidak menuntut pembuktian empiris dikarenakan ketidak mungkinannya semua obyek dalam sains dapat di empiriskan
Dengan kata lain,faktanya sains bukan hanya mengungkap beragam obyek secara empiris tapi juga melahirkan banyak hipotesa serta teori yang belum diketahui kebenaran empirisnya.Terus bagaimana cara membuktikan teori tersebut benar atau salah bila verifikasi empiris untuk mengujinya belum atau bahkan tidak dapat dilakukan ?
Maka Popper mengajukan metode falsifikasi yaitu upaya pembuktian kesalahan suatu teori berdasar struktur, model atau mekanisme penjelasan yang dibuat teori tersebut
Contoh teori asal usul makhluk yang
masuk dalam konsep "teori evolusi" menjelaskan asal usul makhluk dengan struktur penjelasan yang disusun para evolusionis.Nah bagaimana membuktikan teori tersebut benar atau salah secara verifikasi empirik itu tidak mungkin dilakukan karena itu menyangkut masa silam yang tak dapat diamati,maka prinsip yang dapat dilakukan terhadap teori tsb adalah melalui falsifikasi.Adakah penjelasan lain yang bisa membuat struktur penjelasan teori evolusi yang telah disusun itu terbukti salah
Tapi falsifikasi itu hanya dapat dilakukan oleh seorang yang mengetahui alur penjelasan sebuah teori atau sebuah hipotesa.Yaitu dengan mengungkap penjelasan lain yang berbeda atau yang sifatnya berlawanan yang tujuannya menyalahkan penjelasan semula yang telah ada yang telah dikenal sebagai hipotesa atau sebuah teori
Contoh lain,teori bigbang misal maka pembuktian atau verifikasi empirisnya juga mustahil karena tak ada saksi penciptaan semesta maka cara untuk menguji keakuratan teori tersebut adalah dengan melalui metode falsifikasi,Apakah penjelasan teori tsb dapat dibuktikan salah dengan mengungkap model penjelasan lain yang berbeda berdasar temuan baru misal
........
Apakah pembuktian kesalahan suatu teori mesti selalu dengan falsifikasi ?
Sebenarnya tidak selalu,Ada teori atau hipotesa sains yang bisa dibuktikan kesalahannya secara langsung melalui pembuktian empiris
Contoh ; Dulu ada yang namanya teori bumi bulat atau bumi datar dan masing masing punya penjelasan teoritis nya tersendiri,Tapi saat ini ketika manusia sudah bisa ke luar angkasa maka semua teori tentang bentuk bumi itu dapat diketahui mana yang benar dan yang salah melalui verifikasi empirik karena manusia dapat mengamati bentuk bumi dari luar angkasa
.......
Ketika suatu teori belum dapat difalsifikasi apakah teori tersebut harus dianggap benar ? Tentu saja tidak,tapi pandangan Popper menyebut teori tersebut "masih dapat dipakai" atau dianggap kebenaran sementara
Jadi munculnya metode Popper ini sebenarnya lebih untuk menyikapi obyek obyek tersembunyi yang digumuli oleh sains yang pembuktian empiris langsungnya sulit atau bahkan tak bisa dilakukan sehingga sulit diketahui apakah teori tersebut benar atau salah bila dilihat menurut bingkai prinsip empirisme
Tapi konsep Popper ini jangan lantas dijadikan alasan untuk mengukuhkan kepercayaan terhadap suatu teori bahwa karena suatu teori dianggap belum ada yang bisa memfalsifikasi penjelasan teoritisnya secara tertata maka teori tersebut seolah harus dianggap benar secara hakiki-mutlak tapi  mungkin bisa dianggap "kebenaran sementara" yang suatu saat dapat berubah bila telah dapat di falsifikasi
Atau dengan kata lain adanya metode baru yang dianggap revolusioner seperti yang diungkap Popper menunjukkan bahwa sains bukan saja berhadapan dengan obyek yang serba mudah untuk dibuktikan secara empiris tapi juga dengan obyek yang mustahil dibuktikan secara empirik
Popper meletakkan dasar epistemologi ilmu yang disebutnya "rasionalisme kritis" yang merupakan salah satu model epistemologi yang menggabungkan antara akal dan pengalaman.Bandingkan dengan prinsip empirisme yang landasan dasarnya unsur pengalaman (inderawi) maka rasionalisme melibatkan bukan hanya pengalaman indera tapi operasi akal manusia.Ini menunjukkan bahwa sains tak bisa berpatokan secara statis semata pada pembuktian empiris ala kaum empiris-positivis karena sains berhadapan dengan obyek sangat kompleks dimana prinsip empirisme dan induktivisme sudah harus ditanggalkan
Sikap kritis terhadap teori dan (anggapan-simpulan) kebenaran merupakan ciri utama dari rasionalisme kritis ala Popper.Maka setiap hipotesis dan teori apapun dapat diuji kembali kebenarannya, dibuktikan kesalahannya dan ditolak atau dirubah menjadi teori baru
Penolakan terhadap suatu teori dilakukan jika ditemukan suatu hal yang kontradiktif, maka timbul penilaian bahwa teori tsb tidak memiliki nilai kebenaran yang bersifat mutlak.Maka ini akan menimbulkan dinamika bahwa ilmu pengetahuan dapat terus dikembangkan karena teori dan kebenaran (sementara) yang ditemukan harus selalu diperbaiki
Artinya secara prinsipiil Popper sebagai filsuf ilmu pengetahuan meletakkan pemahaman dasar bahwa sains tidak selalu menemukan atau mengkonsep kebenaran yang bersifat mutlak sebagaimana gagasan klasik tentang "kebenaran empiris".Dibalik hal hal yang telah diketahui kebenarannya secara empiris sains berhadapan dengan banyak hal-obyek-persoalan yang kebenaran empirisnya belum atau bahkan tidak bisa diketahui sehingga memerlukan metode baru untuk menyikapinya
Silahkan koreksi dan tanggapannya ..Dan gunakan cara komunikasi yang santun ...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H