Mohon tunggu...
Ujang Ti Bandung
Ujang Ti Bandung Mohon Tunggu... Wiraswasta - Kompasioner sejak 2012

Mencoba membingkai realitas dengan bingkai sudut pandang menyeluruh

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Tuhan Bukan untuk Dilihat Tapi untuk Difahami

1 Juli 2024   06:54 Diperbarui: 1 Juli 2024   07:06 39
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Analogi ;

Kita ingin melihat lautan lalu kita pake alat selam.Apakah seluruh isi lautan dapat kita lihat dengan alat selam yang kita miliki ? ...Tentu tidak,kita hanya dapat melihat lautan sebatas kapasitas alat selam yang kita miliki

Apakah pesawat ruang angkasa,satelit serta teleskop modern yang dibuat manusia itu sudah bisa menangkap realitas alam secara utuh ? .. Tidak,kita hanya dapat menangkap realitas alam sebatas kapasitas kemampuan alat alat teknologi yang saya sebut itu

Demikian pula dengan indera,akal maupun hati sebagai alat berpikir atau "penangkap Tuhan",semua itu BUKAN UNTUK MENANGKAP TUHAN SECARA UTUH MENYELURUH

Karena Tuhan maha tak terbatas dalam segala hal dan-maka yang dapat kita tangkap dan fahami dari Tuhan itu sebatas peralatan berpikir yang kita miliki

Sebab itulah dalam memahami Tuhan kita tak bisa mengacu pada kemampuan indera maupun akal semata yang terbatas atau alat teknologi pembantu indera dan akal tapi juga mesti berpegang pada penjelasan Tuhan via wahyu untuk hal hal yang indera maupun akal sudah tidak dapat menjangkaunya

Nah Tuhan menyuruh kita mengoptimalkan peralatan berpikir yang dikaruniakan Tuhan kepada manusia itu untuk memahamiNya,Dan menyuruh untuk mengikuti tuntunan wahyu untuk menangkap hal hal yang sudah berada diluar jangkauan penangkapan indera maupun akal

.........

Jadi manusia tak bisa berkata bahwa Tuhan tak bisa difahami karena pikiran manusia terbatas atau berada diluar jangkauan akal.Karena dengan peralatan berpikir yang ada pada manusia itu ada dimensi ketuhanan yang dapat difahami.Dan Tuhan tidak menyuruh manusia untuk menangkap atau memahami hal yang berada diluar jangkauan kekuatan akal pikirannya

Yang akan disalahkan Tuhan di sidang pengadilan Ilahi kelak adalah ;
Manusia sudah diberi peralatan berpikir untuk bisa memahami Tuhan tapi manusia tidak berupaya menggunakannya secara optimal dan malah beranggapan Tuhan tidak ada karena tidak bisa dilihat mata atau via alat teknologi sebagai alat bantu mata

.............

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun