Mohon tunggu...
Ujang Ti Bandung
Ujang Ti Bandung Mohon Tunggu... Wiraswasta - Kompasioner sejak 2012

Mencoba membingkai realitas dengan bingkai sudut pandang menyeluruh

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Mengapa Manusia Bisa Mengalami Pengalaman Beragam

31 Mei 2024   06:28 Diperbarui: 31 Mei 2024   07:05 63
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Images: Berbagi suaraNya

............

LEVEL BERPIKIR

Jadi yang namanya pikiran itu ibarat ikan ikan di lautan.Ada yang bisa muncul ke permukaan dan orang mudah menangkapnya,Ada yang lebih ada di kedalaman yang untuk menangkapnya perlu alat khusus,Dan ada yang berada didasar kedalaman samudera yang sulit disentuh nelayan kecuali pake kapal selam.Dan di kedalaman bisa ada makhluk makhluk laut yang aneh yang tidak biasa nampak dipermukaan

Pikiran itu bisa ada atau bermain di alam batiniah yang dalam,bisa bermain di dimensi akali yang bisa dibaca atau difahami ilmu logika dan bisa bermain di dimensi emotif yang bisa dibaca lewat raut muka atau gestur tubuh

Dan bagaimana pikiran bermain pada dimensi jiwa yang berbeda beda itu ada ilmunya tersendiri (!?).

Dalam agama wahyu ada level ilmu hakikat-ilmu hikmat,ini bentuk ilmu yang untuk mendalaminya perlu media dimensi batiniah yang mendalam karena akan memainkan pengertian pengertian Ilahiah yang bersifat mendalam.Ilmu yang belum bisa digapai oleh orang yang pikirannya dangkal dan emosional

Kemudian ada ilmu logika,ini ilmu dimensi akal yang mengajarkan manusia bagaimana cara berpikir sistematik, tertata,terstruktur.Dan pikiran pikiran logic itu suatu yang bisa dibaca oleh fihak yang juga menggunakan cara berpikir akali untuk menangkapnya.Kadang ada orang yang menyikapi pikiran logic dengan cara berpikir empirik atau bahkan emosional,ya itu tentu tidak se level.Untuk memahami pikiran logika kita mesti pake logika kembali bukan cara berpikir empiris apalagi emosional

Lalu ada ilmu empiris,ini ilmu yang menuntun pikiran bermain di dunia yang dapat manusia alami secara indera.Ini adalah ilmu yang paling umum yang digumuli umat manusia.Tapi tidak seluruh persoalan manusia serta persoalan ilmu pengetahuan dapat di reduksi pada ilmu empiris.Maka dalam peradaban manusia kita mengenal filsafat (yang banyak mengekplorasi via logika) dan agama yang bisa membawa pikiran manusia ke dimensi yang bersifat ruhaniah.Ini menunjukkan bahwa persoalan keilmuan itu kompleks,mustahil bisa diselesaikan sendirian melalui metode empiris

Jadi baik cara berpikir empirik,cara berpikir logic atau pikiran yang lebih bersifat mendalam itu diperlukan ketika kita menghadapi bentuk persoalan tertentu.Maka manusia perlu bersikap fleksibel dalam menghadapi beragam persoalan keilmuan,tak bisa misal secara kaku hanya mau memegang prinsip sains

Jadi yang namanya kualitas berpikir itu memang ada level nya.Dan sejauh mana level kedewasaan seseorang dalam berpikir,dalam bersikap,dalam menilai itu dapat dilihat dari di dimensi mana ia menempatkan pikirannya ketika menghadapi suatu persoalan tertentu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun