Mohon tunggu...
Ujang Ti Bandung
Ujang Ti Bandung Mohon Tunggu... Wiraswasta - Kompasioner sejak 2012

Mencoba membingkai realitas dengan bingkai sudut pandang menyeluruh

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Misteri Kesadaran Mengungkap Rahasia Apa Siapa Manusia

16 Mei 2024   07:59 Diperbarui: 16 Mei 2024   08:08 223
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Apa itu "kesadaran" ?

Sulit mendefinisikannya dalam satu rumusan ilmiah baku karena maknanya demikian luas,plural,kompleks dan mendalam.Sains,filsafat maupun agama memiliki penjelasannya tersendiri

Artinya "kesadaran" adalah tema ilmu pengetahuan yang teramat sangat kompleks,ia bukan hanya persoalan sains tapi sekaligus persoalan filsafat serta agama.Artinya persoalan kesadaran itu adalah tema yang dibicarakan dalam sains,filsafat serta agama,masing masing mendeskripsikan tentu dengan cara serta penjelasan yang berbeda beda.

Maka bila ingin mengetahui ilmu pengetahuan tentang kesadaran secara lebih jauh,lebih luas,lebih mendalam,lebih kompleks maka pelajari penjelasannya dalam sains,filsafat sekaligus agama.Bila anda mendalaminya misal sebatas dalam sains maka penjelasannya akan sempit dan dangkal

Artinya, kesadaran adalah persoalan yang terbentang luas mulai dari dunia fisika hingga  metafisika,mulai dari dunia biologis hingga psikologis hingga filosofis hingga alam ruhani

Maka bila persoalan kesadaran ini kita telusuri mulai dari hulu hingga hilirnya maka kita akan mengetahui sejauh serta seluas apa sebenarnya manusia.Kesadaran adalah rahasia manusia yang paling essensial sekaligus substansial

Bagaimana kesadaran dibahas dalam dunia sains ?

Karena sains adalah institusi ilmu pengetahuan yang intinya mengelola dunia fisik-materi maka kesadaran yang dibahas dalam sains tentu saja yang memiliki keterkaitan dengan aspek tubuh-aspek biologis karena tubuh adalah aspek materi yang ada dalam diri manusia.

Kesadaran manusia menurut sains adalah sejauh kesadaran biologis-kesadaran jasmaniah yang bisa dijelaskan secara hukum fisika atau aspek kimiawi karena materi adalah suatu yang eksistensinya di konstruks oleh hukum fisika.Gerak materi tidak keluar atau selalu berada dalam mekanisme hukum fisika

Bagaimana kesadaran dalam pengelolaan sains itu bisa kita lihat misal di lingkungan rumah sakit,disana ada alat untuk mengukur misal apakah seseorang masih memiliki kesadaran dan belum mati

Tapi sains tidak akan membicarakan kesadaran secara lebih jauh misal kesadaran psikologis,kesadaran filosofis atau apalagi kesadaran ruhani yang dibicarakan dalam agama.Ruang lingkup kesadaran dalam sains tak akan lebih jauh dari kesadaran biologis yang masih dapat dijelaskan secara hukum fisika

Sains tidak membicarakan misal kesadaran mencintai atau mengasihi yang ada dalam diri seseorang kepada seseorang lainnya karena itu sudah ada diluar hukum fisika atau aspek ilmu kimiawi.

Hukum atau ilmu fisika atau ilmu kimia sudah tak bisa menjelaskan kenapa seseorang mengasihi seseorang atau membenci seseorang atau mengapa seseorang menjadi munafik atau memgapa seseorang memiliki iman dlsb.Bahkan sains sampai level kuantum pun tetap tak dapat menjelaskannya.

Karena soal mengasihi,membenci, munafik,iman dlsb itu sudah merupakan tema tema terkait aspek kesadaran manusia yang sudah diluar sains-diluar aspek biologis.Karena itu adalah tema tema yang berjalan dalam jiwa-dalam dunia ruhani yang TIDAK DIKONSTRUKS OLEH HUKUM FISIKA.Dan inilah bukti ilmiah otonomi jiwa dari tubuh !

Artinya jiwa bukanlah bagian internal dari tubuh biologis karena dalam jiwa terjadi fenomena-kejadian yang tidak dikonstruks oleh hukum fisika dan tidak bisa dijelaskan oleh hukum fisika bahkan sampai level fisika kuantum pun tak akan bisa menjelaskannnya

Kemudian ada materialisme ilmiah yang menganggap substansi yang membentuk manusia hanyalah materi dan apapun fenomena jiwa manusia adalah merupakan pancaran atau eksistensi entitas materi.Kesalahan dari ontologi materialisme ilmiah soal manusia sebenarnya di zaman ini sudah bisa dibongkar secara lebih mudah apalagi ketika sains sudah sampai taraf fisika kuantum.Tapi kesalahan materialisme ilmiah soal ini saya paparkan dalam bagian kedua tulisan ini

Intisari tulisan ini adalah ; Maka bila ingin tahu rahasia APA-SIAPA- BAGAIMANA manusia secara utuh-menyeluruh maka pelajari aspek kesadarannya secara utuh. Karena aspek kesadaran mengungkap rahasia manusia.(bukan hanya secara sains tapi juga secara psikologi,filsafat serta agama)

................

Dalam sesi pertama saya telah menjelaskan makna-definisi-pengertian "kesadaran" dalam ruanglingkup sains yang tidak akan lepas dari konstruksi hukum fisika dan ilmu kimia.Maka istilah kesadaran dalam sains difahami bila itu dapat dijelaskan secara hukum fisika dan ilmu kimia.Dan dalam diri manusia kaitannya adalah dengan keberadaan mekanisme biologis tubuh,Atau sebagai contoh keberadaan unsur hormonal yang memiliki peran membentuk kesadaran biologis tertentu.Mekanisme biologis dan keberadaan semua unsur material tubuh manusia ada dalam konstruksi ilmu fisika dan kimia dan tentu ada dalam dokumentasi sains misal via ilmu biologi dan kedokteran

Di alam bila materi di bicarakan dalam ruang lingkup kesadaran maka "kesadaran materi" adalah tunduk atau mengikutinya materi pada hukum alam serta turunannya yaitu hukum fisika.Materi adalah unsur yang eksistensinya di konstruks hukum fisika dan itulah yang menjadi ciri khas kesadaran level materi.Nah ketika hukum fisika di level kuantum sudah tidak bisa diamati dan tak bisa di konstruksi kan maka "kesadaran materi" itu seperti lenyap dari kontrol sang pengamat.

Maka bila ada wacana ; Apakah ada kesadaran non materi (diluar konstruksi hukum fisika) dibalik dunia kuantum yang mengarahkan materi membentuk desain atau susunan tertentu ? Maka pertanyaan itu sudah akan masuk ranah metafisika-tidak dibicarakan dalam sains

Maka istilah "kesadaran" bila ingin difahami secara utuh-menyeluruh-holistik itu mesti lintas dimensi-lintas keilmuan- fisika maupun metafisika.Ini bukan gagasan teoritis tapi fakta yang dapat manusia dalami sendiri artinya buktinya bisa di verifikasi via pengalaman manusia

Dalamilah seluruh aspek kesadaran yang ada dalam diri manusia maka sadar atau tak sadar anda akan menemukan aspek kesadaran biologis dan kesadaran psikologis-ruhaniah yang bukan lagi ruang lingkup biologis

Bohong besar kalau ada yang menyangkal bahwa kesadaran psikologis maupun ruhaniah itu tidak ada walau ia mengatas namakan sains.

Bila manusia memikirkan soal Tuhan,hakekat hidup,hakekat manusia, kebahagiaan,keabadian,pedoman hidup hakiki, dlsb itu BUKTI adanya kesadaran ruhaniah yang eksist atau berjalan dalam alam ruhani manusia dan itu bukan bentuk kesadaran biologis.

Artinya dalam diri manusia ada dua bentuk kesadaran yang karakternya berbeda ; kesadaran biologis semisal kesadaran lapar,sakit,berbirahi dlsb.Dan kesadaran ruhani yang misal memikirkan soal apa arti kehidupan,kemana tujuan hidup hakiki dlsb

Artinya model kesadaran materi seperti kesadaran biologis itu beda karakter dengan kesadaran ruhani karena kesadaran ruhani adalah bentuk kesadaran yang tidak dikonstruks oleh hukum fisika maupun ilmu kimia.Maka ada nya dua bentuk kesadaran tersebut menjadi bukti bahwa manusia itu substansinya terdiri dari jiwa dan raga atau materi dan non materi

Kesadaran biologis menunjukkan keberadaan unsur materi yang terikat hukum fisika dan kesadaran jiwa- psikologis-ruhani menunjukkan adanya unsur non materi yang diluar konstruksi hukum fisika

............

Kemudian bila kita bicara kesadaran dalam ruang lingkup neurosains maka tentu ini bahasan soal kesadaran yang mesti di kaitkan dengan keberadaan system saraf serta fungsi tiap bagan saraf manusia

Sejauh apa fungsi jaringan system saraf dalam proses terjadinya beragam bentuk kesadaran ? Apa peran jaringan saraf misal dalam terbentuknya keyakinan atau filosofi seseorang ?

Untuk bahas soal ini dari dasar kita harus fahami adanya 2 entitas berbeda yaitu antara SYSTEM SARAF dan PIKIRAN. Mana yang paling berperan dalam terbentuknya beragam bentuk kesadaran yang terjadi dalam diri manusia ?

Untuk analisis soal ini hal prinsipiil yang mesti kita fahami adalah perbedaan fungsi antara pikiran dengan system saraf

1. Otak manusia serta jaringan saraf didalamnya yang konon miliaran adalah unsur materi yang terbuat dari sel,molekul, atom dan karena nya dapat di scan,dapat di zoom.Dan bedakan dengan PIKIRAN yang tidak bisa di scan atau di zoom karena BUKAN MATERI

2. Otak serta jaringan system saraf seluruh manusia itu intinya sama tapi pikiran manusia bisa berbeda beda,Ini sudah menunjukkan perbedaan mendasar antara system saraf dengan alam pikiran

Maka beberapa pertanyaan prinsipiil soal ini adalah ;
1. Yang membuat seseorang memiliki beragam bentuk kesadaran itu apakah karena ia punya pikiran atau karena punya jaringan saraf ?
2. Jaringan saraf manusia intinya sama,terus mengapa pikiran, ideologi,kepercayaan,filosofi,pandangan dlsb tiap orang berbeda beda ?

Inti yang membuat seseorang bisa memiliki beragam bentuk kesadaran (dan melahirkan beragam filosofi-pandangan yang berbeda beda) adalah karena ia memiliki pikiran.Tidak semua yang memiliki jaringan saraf misal memiliki kesadaran etika-moral yang baik atau kesadaran akan hakikat hidup. Demikian pula yang membuat seseorang menjadi memiliki ideologi atau filosofi atau idealisme itu adalah karena ia memiliki pikiran-bukan karena memiliki system saraf

Fungsi system saraf adalah memunculkan  beragam bentuk kesadaran pikiran itu ke dunia sadar biologis.Ketika system saraf off saat tertidur atau tengah di bius atau pingsan maka kesadaran pikiran tidak bisa muncul dalam kesadaran biologis

Jadi system saraf adalah sarana dan prasarana yang membuat beragam bentuk kesadaran pikiran muncul di dunia sadar biologis.Tapi yang membuat seseorang memiliki kesadaran tertentu atau yang membuat seseorang memiliki filosofi atau keyakinan tertentu itu bukan karena ia punya jaringan saraf tapi karena ia punya PIKIRAN.

Jadi otak,jaringan system sraf tanpa pikiran itu seperti hardware kosong tanpa software berisi data

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun