Mohon tunggu...
Ujang Ti Bandung
Ujang Ti Bandung Mohon Tunggu... Wiraswasta - Kompasioner sejak 2012

Mencoba membingkai realitas dengan bingkai sudut pandang menyeluruh

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Misteri Kesadaran Mengungkap Rahasia Apa Siapa Manusia

16 Mei 2024   07:59 Diperbarui: 16 Mei 2024   08:08 222
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tapi sains tidak akan membicarakan kesadaran secara lebih jauh misal kesadaran psikologis,kesadaran filosofis atau apalagi kesadaran ruhani yang dibicarakan dalam agama.Ruang lingkup kesadaran dalam sains tak akan lebih jauh dari kesadaran biologis yang masih dapat dijelaskan secara hukum fisika

Sains tidak membicarakan misal kesadaran mencintai atau mengasihi yang ada dalam diri seseorang kepada seseorang lainnya karena itu sudah ada diluar hukum fisika atau aspek ilmu kimiawi.

Hukum atau ilmu fisika atau ilmu kimia sudah tak bisa menjelaskan kenapa seseorang mengasihi seseorang atau membenci seseorang atau mengapa seseorang menjadi munafik atau memgapa seseorang memiliki iman dlsb.Bahkan sains sampai level kuantum pun tetap tak dapat menjelaskannya.

Karena soal mengasihi,membenci, munafik,iman dlsb itu sudah merupakan tema tema terkait aspek kesadaran manusia yang sudah diluar sains-diluar aspek biologis.Karena itu adalah tema tema yang berjalan dalam jiwa-dalam dunia ruhani yang TIDAK DIKONSTRUKS OLEH HUKUM FISIKA.Dan inilah bukti ilmiah otonomi jiwa dari tubuh !

Artinya jiwa bukanlah bagian internal dari tubuh biologis karena dalam jiwa terjadi fenomena-kejadian yang tidak dikonstruks oleh hukum fisika dan tidak bisa dijelaskan oleh hukum fisika bahkan sampai level fisika kuantum pun tak akan bisa menjelaskannnya

Kemudian ada materialisme ilmiah yang menganggap substansi yang membentuk manusia hanyalah materi dan apapun fenomena jiwa manusia adalah merupakan pancaran atau eksistensi entitas materi.Kesalahan dari ontologi materialisme ilmiah soal manusia sebenarnya di zaman ini sudah bisa dibongkar secara lebih mudah apalagi ketika sains sudah sampai taraf fisika kuantum.Tapi kesalahan materialisme ilmiah soal ini saya paparkan dalam bagian kedua tulisan ini

Intisari tulisan ini adalah ; Maka bila ingin tahu rahasia APA-SIAPA- BAGAIMANA manusia secara utuh-menyeluruh maka pelajari aspek kesadarannya secara utuh. Karena aspek kesadaran mengungkap rahasia manusia.(bukan hanya secara sains tapi juga secara psikologi,filsafat serta agama)

................

Dalam sesi pertama saya telah menjelaskan makna-definisi-pengertian "kesadaran" dalam ruanglingkup sains yang tidak akan lepas dari konstruksi hukum fisika dan ilmu kimia.Maka istilah kesadaran dalam sains difahami bila itu dapat dijelaskan secara hukum fisika dan ilmu kimia.Dan dalam diri manusia kaitannya adalah dengan keberadaan mekanisme biologis tubuh,Atau sebagai contoh keberadaan unsur hormonal yang memiliki peran membentuk kesadaran biologis tertentu.Mekanisme biologis dan keberadaan semua unsur material tubuh manusia ada dalam konstruksi ilmu fisika dan kimia dan tentu ada dalam dokumentasi sains misal via ilmu biologi dan kedokteran

Di alam bila materi di bicarakan dalam ruang lingkup kesadaran maka "kesadaran materi" adalah tunduk atau mengikutinya materi pada hukum alam serta turunannya yaitu hukum fisika.Materi adalah unsur yang eksistensinya di konstruks hukum fisika dan itulah yang menjadi ciri khas kesadaran level materi.Nah ketika hukum fisika di level kuantum sudah tidak bisa diamati dan tak bisa di konstruksi kan maka "kesadaran materi" itu seperti lenyap dari kontrol sang pengamat.

Maka bila ada wacana ; Apakah ada kesadaran non materi (diluar konstruksi hukum fisika) dibalik dunia kuantum yang mengarahkan materi membentuk desain atau susunan tertentu ? Maka pertanyaan itu sudah akan masuk ranah metafisika-tidak dibicarakan dalam sains

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun