Mohon tunggu...
Ujang Ti Bandung
Ujang Ti Bandung Mohon Tunggu... Wiraswasta - Kompasioner sejak 2012

Mencoba membingkai realitas dengan bingkai sudut pandang menyeluruh

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Apakah Manusia Robot System Sarafnya?

8 April 2024   21:00 Diperbarui: 8 April 2024   21:03 120
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Images ; ANY.web.id

Dewasa ini penelitian tentang jiwa manusia mulai mengarah ke penelitian atas otaknya seolah dalam otaklah terdapat semua rahasia jiwa manusia.Sampai sampai melupakan penjelasan Tuhan yang ada dalam kitab suci yang merupakan penjelasan klasik sifatnya yaitu perihal adanya roh,akal serta nafsu dalam diri manusia.Tapi neurosaintis seperti sudah tak peduli dengan pandangan klasik tersebut.Mereka seolah menemukan cara baru untuk mengungkap rahasia jiwa manusia ; dengan menganalisa otaknya !

..................................

Ada pernyataan menarik dari seorang komentator di artikel saya yang mau saya angkat ;
Ia berpendapat "pikiran adalah hasil dari informasi yang diolah oleh otak"

Nah karena otak = mekanisme system saraf maka berarti menurut dia "pikiran adalah hasil dari informasi yang di olah oleh mekanisme system saraf"

Terus saya berpikir "Pikiran itu hasil dari informasi yang diolah otak atau DI OLAH BERDASAR KEHENDAK DIA PRIBADI ?"

Apakah system saraf mengolah secara otomatis seluruh informasi yang diterima otak lalu sim salabim menjadikan seseorang menjadi teis atau ateis tanpa melibatkan unsur hasrat dan kehendak bebas ?

Apakah seseorang menjadi teis atau ateis atau memiliki filosofi tertentu atau memiliki agama tertentu itu hanya hasil olahan mekanisme system saraf nya ataukah MENGIKUTI KEHENDAKNYA ?

Atau,apakah manusia cukup diam dan tak perlu memiliki kehendak apapun untuk mengarahkan kemana informasi informasi yang diterima otak itu mesti mengarah dan cukup mengandalkan system saraf yang mengolah ?

Kalau bercermin pada robot maka robot itu tak perlu repot harus memiliki kehendak bebas untuk mengarahkan kemana data dalam software nya mengarah karena robot hanya mengikuti hasil olahan sang programmer

Nah apakah pikiran manusia mutlak di tentukan oleh mekanisme system saraf otaknya tanpa perlu ada niat,hasrat serta kehendak yang mengarahkan kemana arah nya ?

Nah apa sih peran KEHENDAK BEBAS yang dimiliki manusia ? Ini rahasia besar yang bisa meruntuhkan klaim materialisme ilmiah yang sangat bergantung pada penjelasan tentang otak.

..............

Otak manusia itu pada dasarnya sama
Fungsi tiap bagan saraf pada otak pada semua manusia itu sama,sama seperti bagan tubuh yang lainnya,secara fisik sama.Pertanyaannya ;
Mengapa pikirannya bisa berbeda beda ?
Apa yang membuat pikiran manusia bisa berbeda beda bahkan saling berlawanan ?

.........

Lalu materialist berdalih; yang membuatnya beda adalah unsur lingkungan,pendidikan, pengalaman, indoktrinasi

Lalu apakah manusia adalah robot lingkungan,pendidikan,pengalaman atau indoktrinasi tanpa bisa mengolah,menyaring, sampai melawan misal ?

Bukankah tak sedikit yang bisa melawan kebiasaan lingkungannya karena dirasa tak sesuai hati nuraninya ?

Banyak orang yang lingkungannya sama,pendidikan kurang lebih sama,di doktrin oleh ajaran yang sama atau pengalaman kurang lebih sama tapi mengapa karakternya tetap bisa beda beda,Ada yang patuh dan ada yang melawan,Ada yang taklid dan ada yang kritis

.............

Pertanyaannya ;
Apa sih yang ada dalam diri manusia yang membuat arah dari seluruh input dan informasi yang diterima otak itu bisa berbeda beda efek maupun arahnya (kalau bukan system saraf yang bertanggung jawab) ? Atau yang mempengaruhi kemana arah dan kehendak seseorang ?

INI RAHASIA BESAR NYA

Dalam jiwa manusia terdapat 3 unsur jiwa seperti yang implisit disebut oleh kitab suci yaitu ; nurani,akal,nafsu.3 unsur jiwa inilah AKTOR UTAMA yang mengarahkan kemana informasi yang diterima oleh otak itu mengarah.Jadi bukan system saraf aktor utama nya.

Contoh ;
Ketika seseorang menerima informasi yang lalu tersimpan di otaknya tapi orang tersebut dalam keadaan di kuasai nafsu maka lalu nafsu yang menguasainya tersebut mengarahkannya pada melakukan  tindakan kriminal

Nah system saraf tidak bertanggung jawab atas perbuatan kriminal yang dilakukan seseorang karena yang mengarahkan kesana adalah hawa nafsunya ! Disini system saraf hanya mengolah apa yang sebelumnya telah diputuskan atau diarahkan berdasar kehendak nafsu

Kasus lain ;

Seseorang menerima banyak informasi yang lalu tersimpan dalam memori otaknya,Tapi karena orang tersebut kuat akal budi nya atau berakal budi tinggi maka informasi informasi itu ia olah sedemikian rupa menjadi konsep ilmu pengetahuan baik yang bersifat fisik maupun metafisik.

Jadi yang membuat seseorang menjadi intelek,mampu menghasilkan beragam konsep ilmu itu bukan karena ia memiliki system saraf dan cukup mengandalkan system saraf tapi karena ia memiliki AKAL

Apakah system saraf dan akal sama ? Tentu saja tidak.Orang gila atau ODGJ otak maupun system sarafnya masih ada tapi yang sudah tidak ada atau terganggu itu akalnya.Orang bodoh dengan orang pintar itu system sarafnya sama yang beda adalah kualitas akal pikirannya

Nah mengapa sih materialist yang memakai disiplin neurosains itu terlalu menyandarkan pada penjelasan yang mengacu pada system saraf ? Padahal system saraf tanpa niat,hasrat,kehendak yang dikendalikan 3 unsur jiwa ; nurani atau akal atau nafsu ia hanyalah pasif,bisa apa ?

System saraf tidaklah mengolah secara otomatis semua informasi lalu sim salabim membuat seseorang itu jadi ateis atau teis tanpa melibatkan unsur niat,hasrat serta kehendak personal

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun