Mohon tunggu...
Ujang Ti Bandung
Ujang Ti Bandung Mohon Tunggu... Wiraswasta - Kompasioner sejak 2012

Mencoba membingkai realitas dengan bingkai sudut pandang menyeluruh

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Apakah Manusia Robot System Sarafnya?

8 April 2024   21:00 Diperbarui: 8 April 2024   21:03 120
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Images ; ANY.web.id

Dalam jiwa manusia terdapat 3 unsur jiwa seperti yang implisit disebut oleh kitab suci yaitu ; nurani,akal,nafsu.3 unsur jiwa inilah AKTOR UTAMA yang mengarahkan kemana informasi yang diterima oleh otak itu mengarah.Jadi bukan system saraf aktor utama nya.

Contoh ;
Ketika seseorang menerima informasi yang lalu tersimpan di otaknya tapi orang tersebut dalam keadaan di kuasai nafsu maka lalu nafsu yang menguasainya tersebut mengarahkannya pada melakukan  tindakan kriminal

Nah system saraf tidak bertanggung jawab atas perbuatan kriminal yang dilakukan seseorang karena yang mengarahkan kesana adalah hawa nafsunya ! Disini system saraf hanya mengolah apa yang sebelumnya telah diputuskan atau diarahkan berdasar kehendak nafsu

Kasus lain ;

Seseorang menerima banyak informasi yang lalu tersimpan dalam memori otaknya,Tapi karena orang tersebut kuat akal budi nya atau berakal budi tinggi maka informasi informasi itu ia olah sedemikian rupa menjadi konsep ilmu pengetahuan baik yang bersifat fisik maupun metafisik.

Jadi yang membuat seseorang menjadi intelek,mampu menghasilkan beragam konsep ilmu itu bukan karena ia memiliki system saraf dan cukup mengandalkan system saraf tapi karena ia memiliki AKAL

Apakah system saraf dan akal sama ? Tentu saja tidak.Orang gila atau ODGJ otak maupun system sarafnya masih ada tapi yang sudah tidak ada atau terganggu itu akalnya.Orang bodoh dengan orang pintar itu system sarafnya sama yang beda adalah kualitas akal pikirannya

Nah mengapa sih materialist yang memakai disiplin neurosains itu terlalu menyandarkan pada penjelasan yang mengacu pada system saraf ? Padahal system saraf tanpa niat,hasrat,kehendak yang dikendalikan 3 unsur jiwa ; nurani atau akal atau nafsu ia hanyalah pasif,bisa apa ?

System saraf tidaklah mengolah secara otomatis semua informasi lalu sim salabim membuat seseorang itu jadi ateis atau teis tanpa melibatkan unsur niat,hasrat serta kehendak personal

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun