Jadi fakta empirik adalah suatu yang inderawi (ditangkap secara indera) sedang system adalah suatu yang akali- memerlukan akal untuk menangkap dan memahaminya
Seekor monyet bisa melihat mesin mobil sebagai contoh system buatan manusia tapi karen ia tak memiliki akal maka ia tak memahami mekanisme system yang berjalan pada sebuah mesin.Manusia adalah makhluk yang diberi potensi untuk memahami adanya SYSTEM baik itu di dunia fisika maupun metafisika
Nah yang terjadi pada sains adalah gabungan dari penggunaan indera dan akal dan salah satu contohnya adalah karya teknologi.Penggunaan indera dan akal dalam sains juga melahirkan pemahaman terhadap konsep hukum alam dan hukum fisika disamping melahirkan hipotesa hipotesa,prediksi prediksi maupun gagasan teoritis (ini karena tidak semua obyek sains bisa empirik)
Nah simpulannya,berupaya memahami realitas secara sistemik sebagai system artinya kita akan lebih berupaya memahami realitas dengan akal karena kalau mengandalkan indera+bantuan alat sains hanya sedikit yang dapat kita ketahui dari realitas
Ada sarat penggunaan akal dalam menangkap dan memahami realitas yaitu ; jangan mudah main vonis fiksi, imajinasi,hayalan terhadap suatu yang gaib atau tidak atau belum dapat dialami secara inderawi.Sebaliknya yang harus kita lakukan adalah upaya untuk memahami secara akali apakah ada bagian dari system yang logis ada di dunia yang abstrak atau gaib-tak nampak mata ?
Karena yang namanya system serta bagan system dalam realitas bukan hanya terkait dengan sesuatu yang dapat kita tangkap secara indera tapi juga terkait dengan hal yang bersifat abstrak-gaib
Dengan kata lain yang namanya system dan subsystem dalam realitas adalah suatu yang mengkonstruks keseluruhan, maka ia ada dalam keseluruhan-bukan hanya ada di dunia fisik-materi-dunia empirik.Maka system dibicarakan dalam sains-ilmu fisika maupun metafisika (filsafat dan agama)
Maka memahami realitas dari sudut pandang system berarti upaya untuk menangkap sekaligus mengungkap suatu (yang bersifat systemik) yang mengkonstruks realitas secara keseluruhan.Dan upaya untuk mengungkap keseluruhan bagan dari system tersebut dilakukan manusia dalam sains,filsafat maupun agama
Walaupun dalam filsafat banyak pemikiran spekulatif yang belum tentu semua benar sebagaimana dalam sains belum tentu semua hipotesa benar tapi bukan berarti system itu tidak ada karena bila realitas berjalan tanpa system maka ia akan berjalan full secara acak-chaotik serta tak pasti.Tapi kenyataan tidaklah demikian karena adanya determinisme di alam itu menunjukkan alam tidak dikendali atau berdasar suatu yang kebetulan,acak, chaotik
MANUSIA SEBAGAI GAMBARAN ADANYA SYSTEM MENYELURUH FISIK NON FISIK
Manusia adalah gambaran yang tepat untuk menjelaskan system fisik-non fisik.Manusia memiliki system biologis termasuk hingga system saraf,tapi dibalik itu manusia pun memiliki system jiwa,dalam system jiwa itu terdapat unsur abstrak yang membentuknya seperti nurani,akal,nafsu,dan perilaku atau perbuatan manusia adalah realisasi dari kombinasi semua unsur jiwa nya