Biarlah nurani dan akal publik yang disuguhi informasi-berita itu mendalami sendiri-menganalisis sendiri dan menyimpulkan sendiri.tidak menyuapi publik dengan opini opini yang sudah dimuati kepentingan politis,sebab lalu dimana indenpedensi media ?Â
Media disebut mencerahkan fikiran publik apabila menyuruh publik untuk berfikir bukan menyuruh publik untuk menelan mentah mentah opini opini nya.idealnya bila media berfungsi sebagai corong pencerahan publik maka media harus membiarkan publik membuka mata dan telinga lebar lebar untuk memperbandingkan satu sama lain lalu membiarkan publik membuat analisis sendiri mana yang sesungguhnya baik dan benar bukan malah berupaya menutupi nya
................
Kebebasan pers yang lantas digunakan untuk membungkam fikiran publik
Kembali ke media televisi yang saya ceritakan diatas,dalam acara tayangannya yang sarat kepentingan politik itu baik moderator-nara sumber yang diundang serta publik yang bertanya semua seolah sudah bersepakat untuk satu pandangan termasuk memandang apa yang datang dari paslon lain cenderung sebagai suatu yang negatif atau berupaya membuat image agar apa yang datang dari paslon sebelah nampak negatif.Sebenarnya tak terlalu masalah apabila misal di imbangi dengan paparan paparan yang baik-positif nya,tetapi apabila yang ditampilkan dari kubu sebelah adalah cenderung hanya yang lalu dipandang negatif melulu maka itu sudah merupakan pendeskreditan
Dengan kata lain media yang bersikap seperti itu melalui opini opini nya bukan mengajak publik berfikir bebas dan cerdas tetapi cenderung menggiring mereka ke suatu pandangan politik tertentu alias melakukan indoktrinasi politik terselubung-bukan memberi pendidikan politik yang benar
Coba luangkanlah waktu sejenak untuk melihat sendiri bagaimana berita yang disajikan di-framing sesuai dengan kepentingan politik kelompok yang duduk di belakang media.maka publik seperti ditutup mata dan telinganya untuk melihat dan mendengar kebenaran lain yang berbeda dengan yang disampaikan oleh sang media tersebut
Sebagai perbandingan dengan apa yang terjadi saat ini yang sering di proklamirkan sebagai 'era demokrasi'-'era kebebasan' mari kembali ke ingatan zaman Orde Baru di mana TV Nasional menjadi alat propaganda pemerintah, media massa disortir dengan memilah mana yang layak terbit dan mana yang tidak. Apa tujuannya? Kepentingan politis pemerintah dengan alasan stabilitas negara.saat ini di era kebebasan malah publik sering tidak diberi ruang untuk berfikir bebas karena mereka di propaganda oleh opini opini yang bersifat menggiring-bukan membebaskan
Para jurnalis memang tidak sedikit yang berjiwa idealis tapi banyak pula yang bahkan mereka sendiri tidak dapat melepaskan dirinya dari pasungan kelompok pemilik kepentingan yang berdiri dibalik media sehingga tega mengorbankan rakyat yang seharusnya menjadi tujuan pembebasan utama media termasuk pembebasan dari kebodohan
Media selalu berkoar koar tentang kebebasan pers tetapi anehnya mereka sendiri banyak yang belum bisa membebaskan diri dari belenggu kepentingan politik dan ujungnya tidak memberi kepada publik ruang kebebasan untuk berfikir serta termasuk memilih dengan bebas karena mereka membuat opini opini yang cenderung selalu menggiring bukan membebaskan
Jadi, di manakah makna serta fungsi kebebasan yang selalu di tuntut itu ketika pers bebas sudah berhadapan dengan publik ?
Selama masih mempertahankan kehendak kelompok kepentingan, dan hasrat syahwat politis yang bergelora, media tidak akan pernah bisa memaknai kebebasan yang mereka raih seberapa pun kekuatan mereka yang dulu digunakan untuk meminta kebebasan.apa artinya bila kebebasan yang telah di raih itu lalu digunakan untuk memasung (fikiran) publik ?