Mohon tunggu...
Ujang Ti Bandung
Ujang Ti Bandung Mohon Tunggu... Wiraswasta - Kompasioner sejak 2012

Mencoba membingkai realitas dengan bingkai sudut pandang menyeluruh

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Media yang Mengerangkeng Pikiran Publik

20 Maret 2019   07:48 Diperbarui: 20 Maret 2019   15:51 285
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Images : www.payung merah.com

Biarlah nurani dan akal publik yang disuguhi informasi-berita itu mendalami sendiri-menganalisis sendiri dan menyimpulkan sendiri.tidak menyuapi publik dengan opini opini yang sudah dimuati kepentingan politis,sebab lalu dimana indenpedensi media ? 

Media disebut mencerahkan fikiran publik apabila menyuruh publik untuk berfikir bukan menyuruh publik untuk menelan mentah mentah opini opini nya.idealnya bila media berfungsi sebagai corong pencerahan publik maka media harus membiarkan publik membuka mata dan telinga lebar lebar untuk memperbandingkan satu sama lain lalu membiarkan publik membuat analisis sendiri mana yang sesungguhnya baik dan benar bukan malah berupaya menutupi nya
................

Kebebasan pers yang lantas digunakan untuk membungkam fikiran publik

Kembali ke media televisi yang saya ceritakan diatas,dalam acara tayangannya yang sarat kepentingan politik itu baik moderator-nara sumber yang diundang serta publik yang bertanya semua seolah sudah bersepakat untuk satu pandangan termasuk memandang apa yang datang dari paslon lain cenderung sebagai suatu yang negatif atau berupaya membuat image agar apa yang datang dari paslon sebelah nampak negatif.Sebenarnya tak terlalu masalah apabila misal di imbangi dengan paparan paparan yang baik-positif nya,tetapi apabila yang ditampilkan dari kubu sebelah adalah cenderung hanya yang lalu dipandang negatif melulu maka itu sudah merupakan pendeskreditan

Dengan kata lain media yang bersikap seperti itu melalui opini opini nya bukan mengajak publik berfikir bebas dan cerdas tetapi cenderung menggiring mereka ke suatu pandangan politik tertentu alias melakukan indoktrinasi politik terselubung-bukan memberi pendidikan politik yang benar

Coba luangkanlah waktu sejenak untuk melihat sendiri bagaimana berita yang disajikan di-framing sesuai dengan kepentingan politik kelompok yang duduk di belakang media.maka publik seperti ditutup mata dan telinganya untuk melihat dan mendengar kebenaran lain yang berbeda dengan yang disampaikan oleh sang media tersebut

Sebagai perbandingan dengan apa yang terjadi saat ini yang sering di proklamirkan sebagai 'era demokrasi'-'era kebebasan' mari kembali ke ingatan zaman Orde Baru di mana TV Nasional menjadi alat propaganda pemerintah, media massa disortir dengan memilah mana yang layak terbit dan mana yang tidak. Apa tujuannya? Kepentingan politis pemerintah dengan alasan stabilitas negara.saat ini di era kebebasan malah publik sering tidak diberi ruang untuk berfikir bebas karena mereka di propaganda oleh opini opini yang bersifat menggiring-bukan membebaskan

Para jurnalis memang tidak sedikit yang berjiwa idealis tapi banyak pula yang bahkan mereka sendiri tidak dapat melepaskan dirinya dari pasungan kelompok pemilik kepentingan yang berdiri dibalik media sehingga tega mengorbankan rakyat yang seharusnya menjadi tujuan pembebasan utama media termasuk pembebasan dari kebodohan

Media selalu berkoar koar tentang kebebasan pers tetapi anehnya mereka sendiri banyak yang belum bisa membebaskan diri dari belenggu kepentingan politik dan ujungnya tidak memberi kepada publik ruang kebebasan untuk berfikir serta termasuk memilih dengan bebas karena mereka membuat opini opini yang cenderung selalu menggiring bukan membebaskan

Jadi, di manakah makna serta fungsi kebebasan yang selalu di tuntut itu ketika pers bebas sudah berhadapan dengan publik ?

Selama masih mempertahankan kehendak kelompok kepentingan, dan hasrat syahwat politis yang bergelora, media tidak akan pernah bisa memaknai kebebasan yang mereka raih seberapa pun kekuatan mereka yang dulu digunakan untuk meminta kebebasan.apa artinya bila kebebasan yang telah di raih itu lalu digunakan untuk memasung (fikiran) publik ?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun