Mohon tunggu...
Ujang Ti Bandung
Ujang Ti Bandung Mohon Tunggu... Wiraswasta - Kompasioner sejak 2012

Mencoba membingkai realitas dengan bingkai sudut pandang menyeluruh

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Tak Percaya, Wanita Bisa Hidup Bahagia dengan Melajang

29 Juli 2018   12:13 Diperbarui: 30 Juli 2018   14:42 536
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bila ada wanita yang dihadapan publik memproklamirkan diri sebagai seorang yang memutuskan memilih hidup melajang karena keyakinan bahwa itulah hal terbaik dan yang paling membahagiakan bagi  kehidupannya dan lalu disamping sebagai pilihan hal itupun lantas dikreasikan sebagai sebuah 'filosofi hidup' yang setengah dibanggakan atau bahkan diagungkan dan mungkin 'di kampanye'kan,maka terus terang saya tidak sepenuhnya dapat percaya.dan ada banyak alasan yang membuat saya setidaknya ragu dengan pilihan atau 'filosofi' hidup seperti itu

Pertama,sifat hati itu berubah-ubah

Sifat hati itu tidaklah seperti gunung yang wujudnya tetap permanen tetapi ia seperti air lautan, kadang bergelombang,kadang hanya beriak,kadang ber ombak besar atau bisa bergantung kondisi cuaca.nah demikian pula hati manusia itu tidak bisa dipastikan akan selalu tetap pada suasana-kondisi tertentu sebagaimana yang saat ini dialaminya. 

Bila hari ini dalam suatu situasi serta kondisi tertentu ia merasa senang-sukacita atau 'bahagia' menurut pandangannya maka belum tentu esok bahkan dalam situasi-kondisi yang sama akan tetap merasa demikian sebab hati itu mengenal kejenuhan-kehampaan-kecemasan dan artinya perasaan perasaan negatif dapat masuk dan mengubah suasana hati.dengan kata lain,tidak ada perasaan yang permanen! 

Walau dihadapan publik perasaan yang satu dapat kita tekan dan perasaan yang lain kita munculkan demi menimbulkan kesan tertentu dari fihak luar terhadap diri kita misal.tetapi bagaimana sebenarnya kondisi hati yang utuh maka kita harus melihatnya dalam kesunyian serta kesendirian sebab itulah; dihadapan publik banyak perasaan perasaan yang biasanya menyembunyikan diri

Hati itu bisa seperti sebuah negara dimana penguasanya dapat berubah ubah, hari ini yang memegang tampuk kekuasaan adalah si X maka pada periode berikutnya bisa si Y lalu si Z

Kedua,hati manusia itu berlapis

Hati itu tidaklah satu lapisan,sebab itu ia bisa memiliki dua muka-dua karakter yang berbeda satu sama lain.sebab itu wajar kalau sering terjadi pertentangan-kontradiksi dalam hati yang berbuah kegalauan,itu adalah ciri dari hati yang tidak satu lapisan.hati bagian luar adalah yang disebut sebagai wilayah emosi-wilayah ego-wilayah romantisme dimana di wilayah ini obsesi obsesi,ilusi ilusi serta pengaruh khayal biasa bermain.wilayah ini juga adalah wilayah yang mudah dipengaruhi fihak luar.atau dengan kata lain wilayah hati yang paling rentan

Sedang hati bagian dalam disebut 'kalbu'-'mata batin'-'nurani'.nah ekspressi dari emosinya itu kadang berlawanan dengan hati nurani nya sendiri sehingga kadang nurani nya menyesali apa yang telah diekspressikan oleh emosi nya. sehingga bila seorang wanita dengan perasaan menggebu-dengan setengah bangga memproklamirkan ke hadapan publik bahwa ia bahagia dengan pilihannya hidup melajang maka batiniah nya yang terdalam belum tentu juga mengatakan demikian. 

Bila pun ia belum menangkap suara nurani nya terdalam itu mungkin karena masih tertutupi oleh gelegak emosi yang menggebu atau menguasai hatinya atau oleh kesenangan kesenangan hidup yang masih sedang dinikmati.dan memang biasanya untuk memunculkan nurani ke permukaan itu tidak bisa dengan rekayasa manusiawi.biasanya Tuhan membukakan pintu nurani seseorang melalui musibah-penderitaan berat yang diluar bayangan manusia

Seorang yang emosi perasaan nafsu manusiawinya terobsesi oleh kesenangan hidup melajang bisa saja nurani terdalamnya merindukan apa yang fitrah nya dialami serta dirasakan seorang wanita ; kasih sayang seorang suami atau keceriaan anak anak yang lucu lucu.karena seperti saya sebut diatas; hati manusia itu berlapis ! hanya bagi orang orang tertentu terkadang lapisan terdalamnya itu tertimbun sedemikian dalam nya sehingga sulit muncul ke permukaan

Ketiga,manusia tak bisa menentukan apa yang akan terjadi di hari esok

Hari ini bisa saja seorang wanita memproklamirkan 'saya bahagia dengan pilihan saya melajang' tetapi apa yang akan terjadi padanya di hari esok kita sama sekali tidak akab pernah tahu. Jangankan sekedar filisofi 'melajang' bahkan yang namanya keyakinan-kepercayaan sekalipun itu bisa berubah tanpa seseorang dapat menduga atau merekayasanya. 

Seorang yang dahulu tidak beriman karena mengalami suatu peristiwa tertentu bisa berubah menjadi seorang beriman,demikian pula seorang yang hari ini mengklaim beriman karena suatu hal esok bisa berbalik menjadi tak beriman.

Itulah hari ini seorang wanita merasa bahagia dengan pilihannya hidup melajang tapi suatu saat ia bisa mengalami suatu peristiwa-keadaan yang membuat seorang yang melajang berbalik misal menyesali pilihan hidupnya dulu.ambil contoh yang dapat saya bayangkan; andai suatu saat seorang yang melajang jatuh sakit parah atau menjadi tua dengan fisik yang lemah,saat saat dimana seseorang membutuhkan sentuhan orang orang terdekat yang mengasihi dan mencintai. 

Di saat saat rentan seperti itu ego kita-ke aku an kita yang dibingkai oleh filosofi high class sekalipun mau tak mau harus kita pinggirkan.atau bayangkan beragam suasana lain dimana seseorang tak berdaya dan sangat membutuhkan pertolongan orang lain.orang yang kita kasihi yang kita bela mati matian saat kita memiliki kekuatan maka mereka itulah yang akan menunjukkan ketulusannya menolong saat kita tak berdaya. 

Sebab itu saat kita masih berdaya menabunglah bagi kehidupan kita kelak dengan mengasihi orang orang terdekat dan bagi seorang wanita orang terdekat yang dapat memberi cinta kasih sayang secara maksimal adalah suami dan anak anak karena yang namanya saudara atau bahkan anak angkat sekalipun itu apa yang bisa mereka berikan pasti terbatas-mungkin hanya sekedar yang bisa-bukan dengan spirit mencintai yang mendalam. karena saat tak berdaya kita bukan saja membutuhlan bantuan fisik tetapi yang lebih dari itu adalah cinta kasih sayang-dorongan batiniah

Single at heart hari ini mengklaim kesendirian sebagai suatu yang melegakan tetapi yakin itu bukanlah sebuah 'kebenaran mutlak' apalagi hakiki karena ruang-waktu-situasi-kondisi senantiasa berubah dan apa yang hari ini kita klaim pun sangat mungkin dapat ber ubah 

Ke empat,kesenangan dan kebahagiaan itu berbeda

Bila seorang wanita  memamerkan 'kebahagiaan' nya kepada publik karena pilihan melajangnya itu misal; bisa menyetir mobil sambil menyanyi atau belanja di mall sambil menari nari maka ketahuilah bahwa menurut ahli jiwa itu hanya sejenis kesenangan dan bukan berarti sebuah kebahagiaan.sebab yang namanya kebahagiaan itu tersembunyi di kedalaman dan tidak selalu bisa nampak ke permukaan.bahagia itu letaknya dalam batin-nurani, sedang kesenangan hidup di wilayah hati bagian luar-rasa nafsu-unsur emotif

Sebab itu bertanyalah dengan jujur pada diri sendiri dengan pilihan melajang itu;  apakah yang di rasakan itu hanya sekedar kesenangan sesaat atau betul betul sebuah kebahagiaan hakiki ? Dan jangan pula mem vonis misal bahwa rumah tangga yang sering dilanda kemelut-masalah itu pasti tidak bahagia (dan karena alasan itu maka memilih melajang) sebab betapapun sebuah rumah tangga sering dilanda kemelut tetapi apabila dasarnya mereka masih saling mencintai maka itulah landasan dasar kebahagiaan mereka. 

Kadang kemelut itu makin memperkuat ikatan tali batin antar mereka dan mereka merasakan madu nya rumah tangga setelah terlebih dahulu merasakan kepahitan bersama.jadi kita tak bisa mem vonis orang yang bermasalah setelah berumah tangga itu pasti tidak bahagia karena jalan untuk menggapai kebahagiaan hakiki-sejati itu tidak selalu mudah,kadang harus digapai dengan perjuangan berat.tak cukup bisa berbahagia hanya berbekal materi semata misal walau seabreg abreg.kalau kesenangan memang bisa dibeli oleh materi tetapi kalau kebahagiaan mustahil bisa.dan sekali lagi; beda dengan kesenangan yang dapat nampak ke permukaan,yang namanya bahagia itu teramat sangat abstrak

Kelima,faktor X-Faktor manusiawi-unsur biologis

Ini adalah faktor yang tentu sulit untuk digambarkan secara gamblang oleh individu yang bukan seorang wanita itu sendiri.sehingga untuk hal seperti itu agar tidak terlalu bersandar pada asumsi asumsi maka harus dikembalikan pada pengalaman sang wanita itu sendiri

........

Sebab itu bagi seorang wanita lebih baik dan lebih bijak untuk jangan pernah memproklamirkan diri apalagi dihadapan publik sebagai seorang yang memilih hidup melajang atau mengkreasikan diri mengikuti sebuah filosofi cara hidup yang berupa melajang dan ter obsesi oleh kebahagiaan yang dijanjikan atau yang dibayangkan.sebab mengacu pada poin poin diatas maka hal hal yang patut menjadi pertimbangan adalah ;

1.ingatlah bahwa hati itu berubah ubah,apa yang hari ini,dalam kondisi seperti ini dirasakan sebagai 'kebahagiaan' belumlah tentu hari hari kedepan kita masih selalu merasakan hal yang sama.apalagi usia terus bertambah dan kekuatan fisik tidak selalu stabil demikian pula faktor lain semisal keadaan ekonomi

2.banyak bertanyalah pada nurani dalam kesendirian-bukan dihadapan publik,jangan hanya mengikuti ego nafsu-emosi yang mudah terpengaruh obsesi

3.kita tak bisa memastikan apa yang akan terjadi di hari esok,bisa saja kita mengalami satu peristiwa yang bisa mengubah pandangan hidup kita secara 180 derajat..pertimbangkan apa kiranya yang dapat serta mungkin terjadi di hari esok

4.Perbaiki kualitas pemahaman filosofi 'bahagia' itu dengan lebih mengacu kan nya pada realitas kenyataan hidup sebab jangan jangan klaim kebahagiaan anda itu hanya sekedar sebuah kesenangan semu karena terobsesi oleh filosofi hidup orang lain misal atau filosofi atau gaya hidup yang tengah tren di kalangan tertentu

Terima kasih dan mohon maaf atas kekurangannya karena artikel ini ditulis oleh seorang pria yang belum tentu dapat menyelami perasaan seorang wanita hingga ke dasarnya terdalam.jadi dalam beberapa hal dapat berdasar asumsi asumsi semata tetapi saya masih tetap yakin ada beberapa hal yang benar yang mungkin dapat kita ambil

.........

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun