Mohon tunggu...
Ujang Ti Bandung
Ujang Ti Bandung Mohon Tunggu... Wiraswasta - Kompasioner sejak 2012

Mencoba membingkai realitas dengan bingkai sudut pandang menyeluruh

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Tak Percaya, Wanita Bisa Hidup Bahagia dengan Melajang

29 Juli 2018   12:13 Diperbarui: 30 Juli 2018   14:42 536
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kelima,faktor X-Faktor manusiawi-unsur biologis

Ini adalah faktor yang tentu sulit untuk digambarkan secara gamblang oleh individu yang bukan seorang wanita itu sendiri.sehingga untuk hal seperti itu agar tidak terlalu bersandar pada asumsi asumsi maka harus dikembalikan pada pengalaman sang wanita itu sendiri

........

Sebab itu bagi seorang wanita lebih baik dan lebih bijak untuk jangan pernah memproklamirkan diri apalagi dihadapan publik sebagai seorang yang memilih hidup melajang atau mengkreasikan diri mengikuti sebuah filosofi cara hidup yang berupa melajang dan ter obsesi oleh kebahagiaan yang dijanjikan atau yang dibayangkan.sebab mengacu pada poin poin diatas maka hal hal yang patut menjadi pertimbangan adalah ;

1.ingatlah bahwa hati itu berubah ubah,apa yang hari ini,dalam kondisi seperti ini dirasakan sebagai 'kebahagiaan' belumlah tentu hari hari kedepan kita masih selalu merasakan hal yang sama.apalagi usia terus bertambah dan kekuatan fisik tidak selalu stabil demikian pula faktor lain semisal keadaan ekonomi

2.banyak bertanyalah pada nurani dalam kesendirian-bukan dihadapan publik,jangan hanya mengikuti ego nafsu-emosi yang mudah terpengaruh obsesi

3.kita tak bisa memastikan apa yang akan terjadi di hari esok,bisa saja kita mengalami satu peristiwa yang bisa mengubah pandangan hidup kita secara 180 derajat..pertimbangkan apa kiranya yang dapat serta mungkin terjadi di hari esok

4.Perbaiki kualitas pemahaman filosofi 'bahagia' itu dengan lebih mengacu kan nya pada realitas kenyataan hidup sebab jangan jangan klaim kebahagiaan anda itu hanya sekedar sebuah kesenangan semu karena terobsesi oleh filosofi hidup orang lain misal atau filosofi atau gaya hidup yang tengah tren di kalangan tertentu

Terima kasih dan mohon maaf atas kekurangannya karena artikel ini ditulis oleh seorang pria yang belum tentu dapat menyelami perasaan seorang wanita hingga ke dasarnya terdalam.jadi dalam beberapa hal dapat berdasar asumsi asumsi semata tetapi saya masih tetap yakin ada beberapa hal yang benar yang mungkin dapat kita ambil

.........

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun