Mohon tunggu...
Ujang Ti Bandung
Ujang Ti Bandung Mohon Tunggu... Wiraswasta - Kompasioner sejak 2012

Mencoba membingkai realitas dengan bingkai sudut pandang menyeluruh

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Tak Percaya, Wanita Bisa Hidup Bahagia dengan Melajang

29 Juli 2018   12:13 Diperbarui: 30 Juli 2018   14:42 536
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ketiga,manusia tak bisa menentukan apa yang akan terjadi di hari esok

Hari ini bisa saja seorang wanita memproklamirkan 'saya bahagia dengan pilihan saya melajang' tetapi apa yang akan terjadi padanya di hari esok kita sama sekali tidak akab pernah tahu. Jangankan sekedar filisofi 'melajang' bahkan yang namanya keyakinan-kepercayaan sekalipun itu bisa berubah tanpa seseorang dapat menduga atau merekayasanya. 

Seorang yang dahulu tidak beriman karena mengalami suatu peristiwa tertentu bisa berubah menjadi seorang beriman,demikian pula seorang yang hari ini mengklaim beriman karena suatu hal esok bisa berbalik menjadi tak beriman.

Itulah hari ini seorang wanita merasa bahagia dengan pilihannya hidup melajang tapi suatu saat ia bisa mengalami suatu peristiwa-keadaan yang membuat seorang yang melajang berbalik misal menyesali pilihan hidupnya dulu.ambil contoh yang dapat saya bayangkan; andai suatu saat seorang yang melajang jatuh sakit parah atau menjadi tua dengan fisik yang lemah,saat saat dimana seseorang membutuhkan sentuhan orang orang terdekat yang mengasihi dan mencintai. 

Di saat saat rentan seperti itu ego kita-ke aku an kita yang dibingkai oleh filosofi high class sekalipun mau tak mau harus kita pinggirkan.atau bayangkan beragam suasana lain dimana seseorang tak berdaya dan sangat membutuhkan pertolongan orang lain.orang yang kita kasihi yang kita bela mati matian saat kita memiliki kekuatan maka mereka itulah yang akan menunjukkan ketulusannya menolong saat kita tak berdaya. 

Sebab itu saat kita masih berdaya menabunglah bagi kehidupan kita kelak dengan mengasihi orang orang terdekat dan bagi seorang wanita orang terdekat yang dapat memberi cinta kasih sayang secara maksimal adalah suami dan anak anak karena yang namanya saudara atau bahkan anak angkat sekalipun itu apa yang bisa mereka berikan pasti terbatas-mungkin hanya sekedar yang bisa-bukan dengan spirit mencintai yang mendalam. karena saat tak berdaya kita bukan saja membutuhlan bantuan fisik tetapi yang lebih dari itu adalah cinta kasih sayang-dorongan batiniah

Single at heart hari ini mengklaim kesendirian sebagai suatu yang melegakan tetapi yakin itu bukanlah sebuah 'kebenaran mutlak' apalagi hakiki karena ruang-waktu-situasi-kondisi senantiasa berubah dan apa yang hari ini kita klaim pun sangat mungkin dapat ber ubah 

Ke empat,kesenangan dan kebahagiaan itu berbeda

Bila seorang wanita  memamerkan 'kebahagiaan' nya kepada publik karena pilihan melajangnya itu misal; bisa menyetir mobil sambil menyanyi atau belanja di mall sambil menari nari maka ketahuilah bahwa menurut ahli jiwa itu hanya sejenis kesenangan dan bukan berarti sebuah kebahagiaan.sebab yang namanya kebahagiaan itu tersembunyi di kedalaman dan tidak selalu bisa nampak ke permukaan.bahagia itu letaknya dalam batin-nurani, sedang kesenangan hidup di wilayah hati bagian luar-rasa nafsu-unsur emotif

Sebab itu bertanyalah dengan jujur pada diri sendiri dengan pilihan melajang itu;  apakah yang di rasakan itu hanya sekedar kesenangan sesaat atau betul betul sebuah kebahagiaan hakiki ? Dan jangan pula mem vonis misal bahwa rumah tangga yang sering dilanda kemelut-masalah itu pasti tidak bahagia (dan karena alasan itu maka memilih melajang) sebab betapapun sebuah rumah tangga sering dilanda kemelut tetapi apabila dasarnya mereka masih saling mencintai maka itulah landasan dasar kebahagiaan mereka. 

Kadang kemelut itu makin memperkuat ikatan tali batin antar mereka dan mereka merasakan madu nya rumah tangga setelah terlebih dahulu merasakan kepahitan bersama.jadi kita tak bisa mem vonis orang yang bermasalah setelah berumah tangga itu pasti tidak bahagia karena jalan untuk menggapai kebahagiaan hakiki-sejati itu tidak selalu mudah,kadang harus digapai dengan perjuangan berat.tak cukup bisa berbahagia hanya berbekal materi semata misal walau seabreg abreg.kalau kesenangan memang bisa dibeli oleh materi tetapi kalau kebahagiaan mustahil bisa.dan sekali lagi; beda dengan kesenangan yang dapat nampak ke permukaan,yang namanya bahagia itu teramat sangat abstrak

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun