'Kebenaran' adalah konsep besar (grand concept) yang paling kompleks dalam sejarah kehidupan umat manusia di dunia.ia ada sejak peradaban manusia pertama ada dan tak pernah selesai bahkan hingga peradaban manusia terkini. para pencarinya selalu ada dari zaman ke zaman dari berbagai profesi dan golongan yang berbeda beda.diklaim oleh berbagai fihak-golongan yang berbeda beda.
Dan terkadang ia menjadi pemicu konflik antar golongan  yang seringkali berakhir dengan peperangan.dan dengan semakin berkembangnya ilmu pengetahuan maka problematika kebenaran justru malah menjadi nampak semakin kompleks.
Tetapi yang harus juga di ingat adalah bahwa: tanpa adanya konsep demikian itu maka sebenarnya manusia tidak akan pernah bisa berfikir  (!) ....
Lalu pasti akan timbul berbagai macam pertanyaan seputar masalah ini; apakah kebenaran itu suatu yang nampak atau suatu yang abstrak ? .. apakah kebenaran itu suatu yang acak atau suatu yang terstruktur-terorganisir ?Â
Apa hubungan antara kebenaran dengan Tuhan,dengan agama-dengan filsafat-dengan sains,dengan kenyataan-dengan kebahagiaan-dengan keabadian dlsb.?
.................
Apa itu kebenaran ? (1) .. bercermin pada dunia hewan
Bila kita mulai dari tingkatan paling rendah sebagai cermin untuk memahami yang  lebih tinggi maka hal itu bisa dilihat-diamati serta didalami apa yang terjadi pada dunia hewan.
Bagi dunia hewan 'kebenaran' adalah segala suatu yang dapat mereka tangkap dengan peralatan dunia panca inderawinya.itulah satu satunya peralatan yang mereka miliki sebab mereka tidak dikaruniai akal-han hanya dibekali instink-naluri sebagai penggantinya.
Sebab itu mereka para hewan tidak bisa meng abstraksikan atau merumuskan atau memuarakan semua apa yang mereka alami dengan dunia inderawinya itu kedalam dualisme benar-salah,baik-buruk,dlsb.dan pastinya sebagai konsekuensinya diujung mereka para hewan tidak akan mengenal konsep 'jalan keselamatan' serta 'jalan kebinasaan' karena hal demikian hanya akan difahami oleh orang yang mengenal dualisme benar-salah,baik-buruk dlsb.
Bagi seekor kucing adanya ikan diatas piring adalah sebuah 'kebenaran empirik' dan kebenaran empirik lain yang ia ketahui adalah bahwa ia lapar dan harus memakan ikan itu.kucing tidak perlu misal bersyukur atas rezeki yang mereka dapat hari itu atau tak perlu berfikir apakah rezeki yang mereka dapat itu halal atau haram,karena itu semua adalah jenis jenis kebenaran yang biasa didalami oleh manusia
Ya,tidak seperti manusia,para hewan itu tidak memiliki peralatan untuk memahami serta mengelola problem kebenaran yang kompleks itu.beda dengan manusia yang diberi seperangkat peralatan untuk itu seperti akal-hati nurani (mata batin) tinggal manusia mau menggunakannya atau tidak.tetapi dibalik adanya peralatan mulia itu manusia pun diberi peralatan lain yang kalau tidak bisa mengendalikannya maka akan menjatuhkannya ke derajat se level hewan,peralatan lain itu adalah : hawa nafsu
Atau dengan kata lain,bagi para hewan kebenaran hanyalah sebatas 'kebenaran empirik' yaitu bentuk kebenaran yang sebatas bisa ditangkap oleh kekuatan pengalaman dunia panca inderawi dan tak lebih dari itu.
Para hewan tidak memiliki kekuatan misal untuk mengetahui hal hal lain dibalik segala suatu yang bersifat fisik-empirik itu,beda dengan manusia yang dikaruniai peralatan untuk mengenal hal hal abstrak-non empirik dibalik semua wujud fisik-empirik.para hewan tidak bisa misal; bermain logika atau mendalami makna makna dibalik segala suatu yang bersifat fisik-empirik itu.dengan kata lain, bagi para hewan,'kebenaran empirik' adalah kebenaran satu satunya-kebenaran terakhir dan sekaligus tertinggi
Lantas bagaimana kalau ada manusia yang menganggap bahwa kebenaran tertinggi-satu satunya serta yang terakhir adalah 'kebenaran empirik' dan tidak mau mendalami hal hal lain dibalik itu semisal mendalami hal hal abstrak dibalik seluruh wujud empirik seperti mendalami adanya hal hal logic dibalik hal hal empirik itu atau lebih dalam lagi mendalami hakikat serta makna terdalam dibalik semua wujud empirik itu padahal ia dikaruniai peralatan untuk kepentingan demikian (?) ...yah,untuk mudahnya tentu tinggal bercermin saja pada dunia hewan,tak perlu malu malu
Bagaimana kalau yang berpandangan demikian (bahwa kebenaran tertinggi-terakhir dan satu satunya itu adalah kebenaran empirik) itu adalah seorang dengan titel profesor misal ?Â
Yah,untuk mudahnya tinggal lakukan saja studi banding menyeluruh perbedaan signifikan antara profesor dengan seekor kucing,monyet dan para hewan lain,apa misal kelebihan sang profesor dibanding dengan mereka mereka para hewan itu,dan kalaupun ada persamaannya maka dalam hal apa persamaannya ?
Misal,bila sang profesor tidak mau mendalami hakikat serta makna terdalam dari segala suatu yang nampak maka apakah itu adalah salah satu bentuk persamaan dengan yang terjadi di dunia hewan,..sebab hal demikian (pendalaman atas hakikat-makna makna) adalah pastinya suatu yang tak akan terjadi pada dunia hewan dan hanya bisa terjadi di dunia manusia
 .................
Jadi jawaban untuk pertanyaan diatas pasti sebenarnya sangat beragam,salah satunya adalah ; sesuatu yang bukan untuk ditangkap-difahami serta dikelola oleh dunia hewan yang tidak diberi peralatan untuk keperluan itu dan sesuatu yang diberikan kepada manusia karena mereka diberi peralatan untuk keperluan itu
.................
(Bersambung)
..................
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI