Ya,tidak seperti manusia,para hewan itu tidak memiliki peralatan untuk memahami serta mengelola problem kebenaran yang kompleks itu.beda dengan manusia yang diberi seperangkat peralatan untuk itu seperti akal-hati nurani (mata batin) tinggal manusia mau menggunakannya atau tidak.tetapi dibalik adanya peralatan mulia itu manusia pun diberi peralatan lain yang kalau tidak bisa mengendalikannya maka akan menjatuhkannya ke derajat se level hewan,peralatan lain itu adalah : hawa nafsu
Atau dengan kata lain,bagi para hewan kebenaran hanyalah sebatas 'kebenaran empirik' yaitu bentuk kebenaran yang sebatas bisa ditangkap oleh kekuatan pengalaman dunia panca inderawi dan tak lebih dari itu.
Para hewan tidak memiliki kekuatan misal untuk mengetahui hal hal lain dibalik segala suatu yang bersifat fisik-empirik itu,beda dengan manusia yang dikaruniai peralatan untuk mengenal hal hal abstrak-non empirik dibalik semua wujud fisik-empirik.para hewan tidak bisa misal; bermain logika atau mendalami makna makna dibalik segala suatu yang bersifat fisik-empirik itu.dengan kata lain, bagi para hewan,'kebenaran empirik' adalah kebenaran satu satunya-kebenaran terakhir dan sekaligus tertinggi
Lantas bagaimana kalau ada manusia yang menganggap bahwa kebenaran tertinggi-satu satunya serta yang terakhir adalah 'kebenaran empirik' dan tidak mau mendalami hal hal lain dibalik itu semisal mendalami hal hal abstrak dibalik seluruh wujud empirik seperti mendalami adanya hal hal logic dibalik hal hal empirik itu atau lebih dalam lagi mendalami hakikat serta makna terdalam dibalik semua wujud empirik itu padahal ia dikaruniai peralatan untuk kepentingan demikian (?) ...yah,untuk mudahnya tentu tinggal bercermin saja pada dunia hewan,tak perlu malu malu
Bagaimana kalau yang berpandangan demikian (bahwa kebenaran tertinggi-terakhir dan satu satunya itu adalah kebenaran empirik) itu adalah seorang dengan titel profesor misal ?Â
Yah,untuk mudahnya tinggal lakukan saja studi banding menyeluruh perbedaan signifikan antara profesor dengan seekor kucing,monyet dan para hewan lain,apa misal kelebihan sang profesor dibanding dengan mereka mereka para hewan itu,dan kalaupun ada persamaannya maka dalam hal apa persamaannya ?
Misal,bila sang profesor tidak mau mendalami hakikat serta makna terdalam dari segala suatu yang nampak maka apakah itu adalah salah satu bentuk persamaan dengan yang terjadi di dunia hewan,..sebab hal demikian (pendalaman atas hakikat-makna makna) adalah pastinya suatu yang tak akan terjadi pada dunia hewan dan hanya bisa terjadi di dunia manusia
 .................
Jadi jawaban untuk pertanyaan diatas pasti sebenarnya sangat beragam,salah satunya adalah ; sesuatu yang bukan untuk ditangkap-difahami serta dikelola oleh dunia hewan yang tidak diberi peralatan untuk keperluan itu dan sesuatu yang diberikan kepada manusia karena mereka diberi peralatan untuk keperluan itu
.................
(Bersambung)