Mohon tunggu...
Ujang Ti Bandung
Ujang Ti Bandung Mohon Tunggu... Wiraswasta - Kompasioner sejak 2012

Mencoba membingkai realitas dengan bingkai sudut pandang menyeluruh

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Apa Itu Kebenaran? (1) Bercermin pada Kucing

12 Januari 2018   06:13 Diperbarui: 12 Januari 2018   08:12 442
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Images : 'kucing berfikir'-cat problem meme

'Kebenaran' adalah konsep besar (grand concept) yang paling kompleks dalam sejarah kehidupan umat manusia di dunia.ia ada sejak peradaban manusia pertama ada dan tak pernah selesai bahkan hingga peradaban manusia terkini. para pencarinya selalu ada dari zaman ke zaman dari berbagai profesi dan golongan yang berbeda beda.diklaim oleh berbagai fihak-golongan yang berbeda beda.

Dan terkadang ia menjadi pemicu konflik antar golongan  yang seringkali berakhir dengan peperangan.dan dengan semakin berkembangnya ilmu pengetahuan maka problematika kebenaran justru malah menjadi nampak semakin kompleks.

Tetapi yang harus juga di ingat adalah bahwa: tanpa adanya konsep demikian itu maka sebenarnya manusia tidak akan pernah bisa berfikir  (!) ....

Lalu pasti akan timbul berbagai macam pertanyaan seputar masalah ini; apakah kebenaran itu suatu yang nampak atau suatu yang abstrak ? .. apakah kebenaran itu suatu yang acak atau suatu yang terstruktur-terorganisir ? 

Apa hubungan antara kebenaran dengan Tuhan,dengan agama-dengan filsafat-dengan sains,dengan kenyataan-dengan kebahagiaan-dengan keabadian dlsb.?

.................

Apa itu kebenaran ? (1) .. bercermin pada dunia hewan

Bila kita mulai dari tingkatan paling rendah sebagai cermin untuk memahami yang  lebih tinggi maka hal itu bisa dilihat-diamati serta didalami apa yang terjadi pada dunia hewan.

Bagi dunia hewan 'kebenaran' adalah segala suatu yang dapat mereka tangkap dengan peralatan dunia panca inderawinya.itulah satu satunya peralatan yang mereka miliki sebab mereka tidak dikaruniai akal-han hanya dibekali instink-naluri sebagai penggantinya.

Sebab itu mereka para hewan tidak bisa meng abstraksikan atau merumuskan atau memuarakan semua apa yang mereka alami dengan dunia inderawinya itu kedalam dualisme benar-salah,baik-buruk,dlsb.dan pastinya sebagai konsekuensinya diujung mereka para hewan tidak akan mengenal konsep 'jalan keselamatan' serta 'jalan kebinasaan' karena hal demikian hanya akan difahami oleh orang yang mengenal dualisme benar-salah,baik-buruk dlsb.

Bagi seekor kucing adanya ikan diatas piring adalah sebuah 'kebenaran empirik' dan kebenaran empirik lain yang ia ketahui adalah bahwa ia lapar dan harus memakan ikan itu.kucing tidak perlu misal bersyukur atas rezeki yang mereka dapat hari itu atau tak perlu berfikir apakah rezeki yang mereka dapat itu halal atau haram,karena itu semua adalah jenis jenis kebenaran yang biasa didalami oleh manusia

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun