Mohon tunggu...
Indra Afriza
Indra Afriza Mohon Tunggu... wiraswasta -

penyair dari harapan yang lama hilang

Selanjutnya

Tutup

Puisi

SUARA

14 Agustus 2012   15:19 Diperbarui: 25 Juni 2015   01:46 148
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

"Kan ada telpon. Lagian kalo deket-deket terus ngeri juga, nanti ada yang nyetrum!"

Mereka terkikih bersama. Kesetrum kok lucu ya? Dasar anak muda!

"Gimanaaaa"" Gantian Rivai yang merajuk.

Widya tersenyum simpul tali kapal. "Ehmm, aku pikir-pikir dulu ya?"

"Baiklah," Baiklah? Formil betul! Rivai senyum-senyum sendiri.

Klik. Malam ini ada dua orang yang kelimpungan. Yang satu melongo melihat bintang di langit sambil berbaring di bangku terminal, satunya lagi senyum-senyum melihat sepasang cicak berkejaran di langit-langit kamar kontrakan.

****

Sudah tiga minggu ini, tiada kabar dari Rivai. Padahal Widya sudah siap untuk memberi jawaban. Saat menelepon ke rumahnya, Widya mendapat kabar bahwa Rivai sedang mendokumentasikan Pesta Rakyat di Lampung. Tapi kenapa tidak telepon, Vai? Aku ingin juga mendapat kabar kamu dari sana, batin Widya berkeluh-kesah.

Lalu bagaimana juga dengan jawaban yang sudah dia persiapkan? Masak Widya harus meninggalkan pesan pada orangtua Rivai: "Pak, Bu, tolong bilang sama anaknya yang rada sinting itu, saya mau banget jadi pacarnya" Duh, yang benar saja!

Tanpa sadar Widya berteriak di gudang belakang, "Rivai sialaaann! Untuk apa kamu hadir kalo cuma bikin aku gelisah kayak giniiii..!"

Bu Fatma, pemilik apotik, tergopoh lari ke belakang. "Ada apa, Wid? Kok teriak-teriak kayak gitu?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun