Mohon tunggu...
Indra Afriza
Indra Afriza Mohon Tunggu... wiraswasta -

penyair dari harapan yang lama hilang

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Titik Balik 1

12 Agustus 2010   15:40 Diperbarui: 26 Juni 2015   14:05 57
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

"Sudah kawin? Eh, maksudnya: Nikah?" Mulut si bapak meneteskan liur, matanya berhias gumpal kecil kekuningan.

"Kawin sih udah, kalo Nikah... ummh, yang lebih mahal, banyaaakk..." Jawabku asal.

Bapak itu kembali tertidur. Mendengkur dengan sebegitu puasnya.

* * *

Buah Batu, Bandung. Ada mobil ambulans di depan rumah itu. Perasaanku mendadak tak enak. Dua orang berpakaian serba putih mendorong ranjang besi keluar, ada selimut putih terbaluri warna merah. Sebuah tangan menyembul dari sana. Tangan yang berlumur darah di pergelangan. Rumah itu sepi. Mungkin kabarnya belum sampai ke istana gading. Menyedihkan, jika orangtuanya sampai jadi orang yang terakhir kali tahu. Aku tak berani mendekat.

Kuhampiri seorang pria berseragam coklat, bertanya: "Sudah...?" kalimatku terpotong.

Bapak itu menggelengkan kepala, "Belum, semoga masih bisa..."

Sedikit lega, meski masih di ambang batas ketidakpastian. Jantungku melemah. Tubuhku goyah. Rasanya ada alarm yang mengingatkan: ini sudah bukan permainan lagi. Aku mesti mundur dan beristirahat. Panggilan kerja yang kemarin rasanya sudah harus dipertimbangkan. Rutin memang, tapi tidak bikin jantungan..

Jadi teringat dengan kalimat terakhir yang dia kirimkan:

"Aneh, Kak. Kali ini gak begitu sakit rasanya..."

***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun