Mohon tunggu...
Yusuf Maulana
Yusuf Maulana Mohon Tunggu... Freelancer - Yusuf Maulana Al Ghoni

Seorang laki-laki biasa yang mengimplementasikan pengalaman hidup nya kedalam sebuah wadah untuk kisah tentang entitas tertentu Senang mempelajari banyak hal yang bermanfaat. Mahasiswa Teknik Logistik UPI Bandung Angkatan 2020

Selanjutnya

Tutup

Film

Review Film "Bumi Manusia"

26 Agustus 2019   00:20 Diperbarui: 26 Agustus 2019   00:52 1278
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Film. Sumber ilustrasi: PEXELS/Martin Lopez

Review Film : "Bumi Mannusia"

Oleh : Yusuf Maulana Al Ghoni

Assalamu'alaikum wr.wb

Kali ini saya akan me-review film yang diangkat atau di adaptasi dari karya besar novel Pramoedya Ananta Toer yaitu "Bumi Manusia" yang sudah tayang di bioskop-bioskop Indonesia dari Sabang sampai Merauke. Film ini ditayangkan pada tanggal 15 Agustus 2019 yang berdekatan dengan Hari Kemerdekaan Indonesia, walaupun saya sudah menyaksikan film ini lebih dari satu kali di bioskop, tetapi tetap saja membuat saya terkesan.                          

Film ini di garap oleh sutradara kondang yaitu Hanung Bramantyo yang seringkali menggarap sebuah film yang berbau biografi tokoh-tokoh bersejarah seperti diantaranya ada film Sang Pencerah, Sultan Agung, dan Soekarno.

Menurut saya karya film Hanung Bramantyo yang satu ini adalah sebuah gebrakan baru dalam industri perfilman yang berlatar zaman kolonial Belanda di Indonesia. Film ini cukup berhasil menampilkan latar pada zaman colonial Belanda yang begitu autentik dengan menghadirkan banyak pemeran asli orang Belanda serta CGI yang menampilkan hiruk pikuk kapal perdagangan Belanda di zaman itu.

Pada awal pemutaran film ini, saya sudah di buat berdiri tegak karena memutar lagu Kebangsaan Indonesia " Indonesia Tanah Air ku ", Jiwa nasionalisme saya begitu terpanggil ketika di layar muncul teks untuk mengharapkan para penonton berdiri sebagai bentuk penghormatan terhadap bendera Merah Putih.

Film ini berlatar belakang zaman kolonial Belanda awal abad 20, menceritakan seorang pemuda asli Pribumi  bernama 'Minke' yang tinggal di tanah Jawa yaitu kota Soerabajaa yang sekarang di kenal dengan nama kota Surabaya. Minke sendiri memiliki nama asli 'Raden Mas Tirto Adhi Soerjo' yang merupakan anak dari Bupati Blora, Jawa Tengah, Asal usul nama 'Minke' berawal dari ejekan untuk diri nya saat kecil yang seringkali di panggil 'Monkey' yang kemudian dia plesetkan menjadi 'Minke', Kalimat itu sendiri sebenarnya adalah ejekan dari Belanda totok sering juga ditujukan kepada seorang Pribumi yang berarti Monyet.             

Minke menetap di Soerabajaa untuk melanjutkan Pendidikan nya ke taraf pelajar menengah ke atas ( SMA ) di sekolah yang bukan sembarang sekolah yaitu HBS "Hogere Burger School ". HBS adalah sekolah tingkat Eropa yang tidak bisa di masuki oleh sembarang orang, Siswa/Siswi nya berasal dari kalangan kelas sosial atas seperti anak Belanda totok, anak Bangsawan.

Di sekolah, Minke menjadi minoritas di antara anak-anak Belanda dan anak campuran Indo-Belanda karena statusnya yang peibumi kerap kali membuat dia diperlakukan tidak adil, Namun, Minke tak pernah menyerah. Tujuan Minke di sekolahkan di HBS  oleh ayah nya, agar Minke mengetahui banyak hal yang tidak di ketahui oleh Pribumi.  

Minke senang sekali menulis, ia memiliki Forum Bangsawan sendiri di Blora, selama Minke menulis karyanya ia menggunakan nama samaran untuk tulisan nya sendiri dengan nama Max Tollenar . Minke lebih memilih menjadi Penulis ketimbang meneruskan jabatan ayah nya sebagai Bupati karena ia ingin menjadi manusia bebas yang kehidupan nya bukan merupakan hadiah atau warisan dari pejabat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun