2. Â Â Â Untuk mengoptimlakna penerimaan pajak dengan melakukan pemberina insentif perpajakan.
3. Â Â Â Pada tahun 2015 perlu dioptimalakn pendapatan bukan pajak
4. Â Â Â Â Fungai anggaran negara adalah sebagai penggerak ekonomi
5. Â Â Â Â Mendukung pemerintahan yang efisien, meningkatkan daya saing, mendukung percapaian
Berdasarkan arah dan kebijakan strategis yang dikemukana  tadi pada RAPBN 2015 kita dapat memenuhi amanat kosntitusi yaitu anggaran pendidikan dalam APBN 20%.
Dalam perencanaan anggaran beberapa tahun terakhir adanya pengkaplingan anggaran belanja untuk memenuhi amanat UU, saya berharap eksekutif dan legislative tidak lagi melakukan pengkaplingan. Langkah untuk menghindari pengpalingan ini dengan dilakukan harmonisasi undang-undang.
Tahun 2013 pemerintah menaikan harga BBM bersubsidi tahun 2014 pemrintah menaikan tariff dasar listrik, ini dimaksudkan agar subsdi itu tepat sasaran. Pemerintah juga mengalokasikan
Sebagai salah satu penopang pembangunan yang berkelanjutan dan peningkatan kebutuhan energy adalah hal yang mutlak yang harus dilakukan, melalui kementrian energy dan sumber daya mineral dialokasikan anggaran 11,3 triliun yang direncanakan untuk pembangunan infrastruktur kelistrikan dan bio energy, anggaran belanja non kementrian negara dan lembaga dalam RAPBN 2015 direncanakan sebesar 779,3 triliun rupiah yang dialokasikan antara lain untuk belanja subsidi dan pembayaran bunga utang.anggaran belanja subsidi dalam RAPBN 2015 dialokasikan 433,5 triliun anggaran tersebut dialokasikan subsidi energy 363,5subsidi non energy 70 triliun.
Pemerintah menyadari dalam pelaksanaan nya penyaluran subsidi yang seharusnya ditujukan kepada masyarakat berpendapatan rendah sebagaina juga masih dinikmatio oleh oleh masyarakat yang mampu secara ekonomi. Oleh karena itu serjumlah kebijakan selama ini dilakukan untuk efisiensi energy dan juga alokasi yang tepat sasaran perlu terus dilakukan dalam tahun 2015. Untuk melanjutkan kebijakan tersebut perlu diambil langkah-langkah kebijakan berupa:
peningkatan efisiensi subsidi energy melalui ketapatan target sasraan, penyalkuran susbsidi non  energy lebih efisiensi, penajaman pemantapan sasaran dan penyaluran dengan memanfaatkan data kependudukan yang lebih valid dan pengendalaian konsumsi BBM subsidi.
Dalam RAPBN 2015 dialokasikan program pengelolan utang negara untuk pembayaran bunga utang sebsar 154, triliuun rupiah. Â Dalam beberapa tahun terakhir ini pemerintah telah berhasil melakukan stratgei pengelolan utang negara yang salah satunya ditunjukan melalui turunan rasio pembayaran utang terhadap belanja pemerintah dari 14,9 % pada tahun 2009, menjadi 10,6 % pada tahun 2014.