Mohon tunggu...
Ahmad Husain
Ahmad Husain Mohon Tunggu... -

my trip my lesson, berpikir dan berbuat pertanda kita manusia

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Aktivis, si Kritis yang Apatis

5 Mei 2016   04:19 Diperbarui: 5 Mei 2016   19:47 723
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Namun perlu di ingat selain sebagai agent of change, mahasiswa juga sebagai iron stock atau generasi-generasi tangguh sebagai penerus bangsa. Mempersiapkan diri menjadi generasi handal dan berpengetahuan luas merupakan keharusan bagi mahasiswa tidak terkecuali aktivis. Namun pada kenyataannya banyak dari kalangan aktivis terlalu terbuai dengan impian perubahan atas apa yang ia yakini sebagai sebuah kebenaran sehingga apatis terhadap kebutuhan dan kewajiban dirinya sendiri sampai tak peduli berapa lama waktu dan berapa banyak biaya yang dihabiskan selama berstatus sebagai mahasiswa, hingga kebanyakan aktivis populer dengan sebutan Mahasiswa Abadi, lantas bagaimana mau menjadi penerus bangsa kalau gelar sarjana saja tak mampu diraih, apakah seperti ini yang dikatakan mahasiswa ideal?

Maka pilihan yang tepat yang diambil oleh mahasiswa selain menjadi seorang aktivis juga harus mengedepankan nilai-nilai akademis. Karena bangsa ini butuh orang-orang yang mampu memberikan solusi-solusi cerdas bukan orang-orang yang hanya bisa berteriak menuntut keadilan tanpa merasionalisasikan tuntutannya.

Oleh karenanya jadilah seorang aktivis yang paham betul akan kedudukan, status, dan fungsi sebagai mahasiswa, sadar bahwa sebagai insan akademis harusnya mengedepankan nalar intelektual yang tumbuh dan berkembang selama mengenyam bangku kuliah, paham bahwa perjuangan untuk membangun sebuah peradaban tidak semudah membalikkan telapak tangan tapi butuh proses serta perjuangan panjang dan melelahkan, maka dalam setiap tindakan harusnya disandarkan pada kerangka berpikir yang sistematis, yang pada akhirnya akan menimbulkan kesadaran bahwa pada hakikatnya manusia hidup harus memberi manfaat bagi orang-orang disekitarnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun