Hal inilah yang menjadi fungsi dan peran kekhalifahan yang diamanahkan kepada manusia, yang telah dipilih oleh Allah, sekalipun manusia kadang lalai dan sombong sehingga amanah yang diemban tidak dapat terlaksana dengan baik dan sempurna. Serah terima amanah ini kepada manusia dilukiskan dalam QS. Al-Baqarah [2] ayat 29 dan dilanjutkan dengan penunjukkan manusia sebagai khalifah dimuka bumi Allah ini pada QS. Al-Baqarah [2] ayat 30.
Peristiwa yang dapat kita saksikan saat ini sangat menyedihkan bahwa ternyata banyak manusia yang lalai dan ingkar dengan amanah dan janji yang telah dipegangnya sehingga kerusakan mulai terjadi dimana-mana. Allah Swt mengingkatkan kita dalam QS. Ar-Rum [30] ayat 41 yang artinya : “Telah tampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia. (Melalui hal itu) Allah membuat mereka merasakan sebagian dari (akibat) perbuatan mereka agar mereka kembali (ke jalan yang benar)”.
Landasan inilah yang menjadi kunci awal dan perlu digaris bawahi bahwa untuk menjaga kelestarian dan memelihara sumber daya alam Indonesia yang kaya ini merupakan tugas kita bersama baik itu sebagai masyarakat bangsa ini secara umum, sebagai mahasiswa, remaja, pemerintah, dan seluruhnya. Oleh karena itu sangat diperlukan peranan berbagai elemen tersebut untuk dapat bekerjasama melestarikan kekayaan alam dan menjaganya dengan sepenuh hati dari kepunahan massal.
Melalui tulisan ini, saya berharap agar kita sebagai manusia membuka mata dan menyadari amanah serta tanggung jawab yang telah dipegang, menepati janji-janji yang telah diucapkan, jujur terhadap orang lain dan kepada diri sendiri, menjadi pribadi yang terus menebar kebermanfaatan dan mampu menjaga persatuan dalam keberagaman serta keseimbangan antar sesama makhluk hidup. Percayalah bahwa segala ucapan dan tindakan yang kita lakukan di muka bumi Allah ini akan kita pertanggungjawabkan kelak di Akhirat.
Merugilah orang-orang yang senantiasa berbuat kerusakan di muka bumi Allah ini baik terhadap lingkungan maupun sesama. Melalui karya tulisan ini, saya tidak berharap kemenangan apapun. Namun, saya berharap dengan karya tulisan ini dapat mengembalikan kesadaran kita baik itu generasi muda bangsa, akademisi, praktisi, bahkan pemerintah untuk terus menjaga bumi Allah dengan baik dan tidak merusak keseimbangan itu.
Sebagaimana juga Allah telah menjelaskan dalam QS. Ar-Rahman [55] ayat 7 Allah mengingatkan kepada kita pentingnya menjaga keseimbangan di muka bumi Allah ini termasuk keseimbanagn ekosistem dan dalam setiap tindakan yang kita lakukan agar tidak merusak keseimbangan itu, karena apabila merusaknya maka akan merasakan akibatnya, ayat tersebut berbunyi :
وَالسَّمَاۤءَ رَفَعَهَا وَوَضَعَ الْمِيْزَانَۙ
Artinya : “Dan langit telah ditinggikan-Nya dan Dia ciptakan Keseimbangan, agar kamu jangan merusak Keseimbangan itu”. (QS. Ar-Rahman [55] ayat 7)
Menurut saya, langkah yang bisa kita lakukan untuk menjaga, melestarikan, dan mengakhiri tragedi keanekaragaman hayati di Indonesia ini, kunci utamanya ada pada rakyat dan generasi muda Indonesia agar mau bersuara, bergerak, berkolaborasi, dan beraksi untuk mengatasi segala perselisihan dan kerusakan yang tengah terjadi saat ini di Indonesia.
Menuntut bukan berarti mendesak dan menentang, mengingatkan dan meluruskan jalan yang salah, dan memecahkan setiap masalah yang terjadi dengan penuh kedamaian. Pesan yang saya sampaikan ini bukan hanya untuk rakyat dan bangsa ini akan tetapi dengan kerendahan hati saya, hal ini juga saya tujukan kepada para pemimpin bangsa dan negara ini, baik itu pemerintah Indonesia, atau lembaga lainnya agar membuka hati nurani, fikiran yang bersih dan suci, menyadari segala tindakan yang dilakukan dan menyelesaikan persoalan ketidakadilan. Saya tidak bermaksud menyudutkan pemerintah Indonesia atau pihak siapapun.