Mohon tunggu...
Ubay Dillah Haqi
Ubay Dillah Haqi Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Saya Ubay Dillah Haqi saat ini merupakan Mahasiswa Fakultas Pertanian di Universitas Medan Area. Saya memiliki ketertarikan di dunia writing dan conten creator menjadi seorang penulis dengan minat mengkaji beberapa bidang yaitu : pendidikan, teknologi, elektro, sains, filsafat, sosial budaya, agama, kesehatan, dan psikologi.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Krisis Punahnya Biodiversitas: Ancaman Eksistensial Bagi Masa Depan Indonesia dan Peran Manusia Terhadap Kelestarian Alam dalam Perspektif Al-Qur'an

25 Agustus 2024   10:09 Diperbarui: 25 Agustus 2024   10:09 175
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Gambar : Mongabay

Dengan hilangnya vegetasi, polutan udara akan terperangkap dan semakin meningkat di atmosfer sehingga memicu polusi udara yang lebih parah. Hal inilah yang sangat berdampak terhadap kesehatan manusia termasuk penyakit baru yang muncul akibat persebaran dari kepunahan spesies tertentu.

     Selain itu, keanekaragaman hayati memainkan peranan penting dalam pengembangan obat-obatan baru, karena banyak obat-obatan dan pengobatan homeopati berasal dari tumbuhan atau hewan. Hilangnya spesies berarti hilangnya sumber potensial pengobatan baru untuk penyakit.

- Menurunnya Perekonomian Masyarakat Bahkan Kerugian Ekonomi 

     Masyarakat lokal yang masih bergantung dengan alam dan bekerja sebagai seorang petani akan merasakan hal yang sangat menyedihkan ketika melihat keanekaragaman hayati atau sumber daya alam potensial untuk mereka bekerja hilang atau bahkan punah, sehingga hal ini secara tidak langsung dapat mempengaruhi perekonomian masyarakat. Selain itu, keanekaragaman hayati juga membantu berbagai kegiatan industri, termasuk kehutanan, perikanan, dan pariwisata. Hilangnya keanekaragaman hayati berpotensi mengurangi produktivitas dan keberlanjutan industri-industri ini.

- Hilangnya Nilai-Nilai Luhur Budaya

     Makna budaya dan spiritual yang terkandung di dalam keanekaragaman hayati   masih diyakini bagi banyak orang sebagai warisan budaya, khususnya masyarakat adat. Hilangnya spesies dan ekosistem dapat mengakibatkan hilangnya warisan budaya, pengetahuan tradisional, dan hubungan spiritual dengan alam.

3. Dampak Terhadap Pembangunan Berkelanjutan (SDGs)

     Hilangnnya keanekaragaman hayati dapat menjadi hambatan dan ancaman serius yang signifikan terhadap beberapa tujuan pembangunan berkelanjutan yang merupakan cetak biru untuk mencapai masa depan yang lebih baik dan lebih berkelanjutan bagi semua orang, yaitu sebagai berikut :

  • Mengurangi Kemiskinan : Meningkatnya populasi masyarakat desa akan bergantung langsung pada alam untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka seperti makanan, obat-obatan, dan bahan bakar. Hilangnya biodiversitas dapat merusak mata pencaharian mereka.
  • Menghilangkan Kelaparan : Keanekaragaman hayati berperan penting dalam pertanian. Coba kita bayangkan apabila populasi spesies flora dan fauna yang punah terus meningkat, lantas bagaimana pengaruhnya dengan tanaman lainnya yang membutuhkan spesies untuk proses penyerbukan atau pertumbuhannya dan tanaman itu merupakan sumber makanan bagi manusia? Hal ini tentu saja juga akan berdampak pada manusia dan mengancam ketahanan pangan Indonesia.
  • Kesehatan dan Kesejahteraan masyarakat : Hilangnya keanekaragaman hayati dapat mempengaruhi kesehatan dan kesejahteraan masyarakat baik secara langsung maupun tidak.
  • Air Bersih dan Sanitasi : Keanekaragaman hayati berperan penting dalam menjaga kualitas air. Misalnya hutan yang berfungsi sebagai filter alami yang menjaga air tetap bersih. Andaikan hutan hilang, maka kualitas air akan menurun dan mengancam kesehatan manusia.
  • Kota dan Masyarakat yang Berkelanjutan : Kota-kota yang hijau dan memiliki keanekaragaman hayati yang tinggi cenderung lebih sehat dan layak huni. Hilangnya keanekaragaman hayati dapat membuat kota menjadi lebih panas, lebih rentan terhadap bencana alam, dan mengurangi kualitas hidup masyarakat.
  • Aksi Iklim : Hilangnya hutan berarti semakin banyak CO2 yang terakumulasi di atmosfer dan mempercepat perubahan iklim.
  • Kehidupan di Bawah Air : Keanekaragaman hayati laut sangat penting untuk menjaga keseimbangan ekosistem laut. Penangkapan ikan yang berlebihan dan kerusakan habitat laut dapat menyebabkan hilangnya keanekaragaman hayati laut dan mengancam mata pencaharian nelayan.
  • Kehidupan Di Daratan : Hutan, padang rumput, dan ekosistem darat lainnya merupakan rumah bagi jutaan spesies. Hilangnya habitat ini mengancam kelangsungan hidup banyak spesies.

     Secara kompleks, hilangnya keanekaragaman hayati ini sangat berdampak besar terhadap manusia dan seluruh aspek kehidupan di muka bumi ini. Hal ini dikarenakan kehidupan makhluk hidup tidak pernah terlepas dari lingkungan dan ekosistem. Selain itu juga, tanpa kita sadari bahwa segala ilmu itu berkorelasi termasuk dalam hal mempelajari biodiversitas ini, hal ini menyadarkan kita betapa pentinganya menjaga persatuan dalam keberagaman sehingga membentuk fondasi yang kuat dan mempertahankan stabilitas yang tinggi. Di dalam QS. Thaha [20] ayat 53 menjelaskan bahwa Allah Swt telah menjadikan bumi sebagai hamparan yang kemudian menurunkan air hujan dari langit dan menumbuhkan dengan air hujan tersebut beraneka macam tumbuhan. Hal ini jelas bahwa Allah telah menciptakan keanekaragaman di muka bumi ini sebagai bentuk kebesarannya yang patut kita syukuri dan jaga dengan baik, dan ayat ini telah menjelaskan bahwa makhluk hidup yang satu dengan yang lainnya memiliki keterkaitan satu sama lainnya.  

     Al-Qur’an sebagai sumber petunjuk hidup bagi umat Islam telah memberikan   pemahaman yang komperhensif tentang hubungan manusia dan alam semesta, menjadi pedoman dalam bertingkah laku, dan telah mengajarkan banyak kehidupan yang membawa kepada kebaikan dan kebermanfaatan. Allah Swt menjelaskan bahwa alam semesta diciptakan dengan segala keindahan dan keteraturannya sebagai tanda kebesaran Allah Swt (QS. Ar-Rum [30] ayat 22). 

Allah Swt menciptakan alam semesta beserta semua sumber daya yang ada di dalamnya. Allah telah menawarkan amanah pengelolaan alam semesta dan isinya kepada makhluk-makhluk-Nya, tidak satu pun yang bersedia mengemban amanah tersebut selain manusia yang berani mengambilnya, meski kadang manusia tidak mampu menjalaninya (QS. Al-Ahzab [33] : 72).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun