Namun sesekali dalam seminggu, Samiun membuat nasi kucingan mulai dari nasi kering tempe, teri sampai nasi goreng yang hanya dijual seribuan.
BERJUALAN TANPA MENCARI KEUNTUNGAN
Ada hal unik yang membedakan toko milik Samiun dengan toko jajanan lainnya. Yaitu dalam berdagang, Samiun tidak semata-mata untuk mencari untung atau laba dalam penjualannya tersebut.Â
Hal ini karena alasan dasar Samiun jualan adalah untuk menepati janji masa lalu yang pernah ia ungkapkan. "ya jadi, biyen iku kulo nate gerah, njur kulo nazar menawi diparingi mari kulo bakal adol jajanan ingkah murah, nggih ngoten mawon asline" jelas Samiun bercerita.Â
Dalam pelaksanaannya, Samiun secara rutin setiap hari Jumat menggratiskan untuk satu orang satu jajanan yang bebas untuk memilihnya. Sontak hal itu membuat anak-anak sekolah di sekitarnya merasa senang dan antusias pada setiap hari Jumat.Â
Samiun tidak memikirkan apakah hal itu membuat dirinya tidak mendapatkan untung atau bahkan rugi.Â
Samiun ikhlas dan suka rela dalam hal itu. "kulo mpun boten mikir bakale untung nopo rugi, wes pokoke iki nazarku, aku ikhlas lan aku yo seneng ndelok bocah-bocah podo seneng" ujar Samiun.
Kecintaan Samiun terhadap anak-anak sudah terbenak sejak lama, baginya anak-anak adalah hiburan tersendiri untuknya. Anak-anak merupakan pelaku masa depan suatu negara.Â
Samiun berkata bahwa anak-anak harus bahagia dan dibahagiakan. Samiun juga menceritakan bahwa ia akan sukarela menggratiskan anak-anak yang kurang mampu atau yang kekurangan uangnya saat beli jajanan di tokonya.
BELAJAR DARI SAMIUN
Dari hasil wawancara dengan Samiun, banyak pelajaran yang bisa diambil. Walaupun bisa dikatakan UMKM, namun kegiatan jualan yang dilakukan oleh Samiun yang bisa dibilang termasuk orang berada dari segi ekonomi ini, memiliki tujuan dan maksud tertentu.Â