Mohon tunggu...
Priyo Setioko
Priyo Setioko Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Blogger, Penulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Penulis adalah seorang magician dan sering menulis berbagai macam artikel, pernah mendapatkan penghargaan di Adira Faces of Indonesia 2011 blog : www.setioko.web.id

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Kejanggalan di Balik Corona

26 April 2020   23:38 Diperbarui: 26 April 2020   23:53 1389
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bahkan mata merah meskipun dari Debu bisa menjadi gejala penyakit COVID 19 ini. 

Penelitian dilakukan oleh beberapa ilmuwan di China. Studi yang dipublikasikan di JAMA Ophthalmology tersebut menjelaskan, virus corona jenis SARS-CoV-2 dapat menyebabkan kondisi konjungtivis pada mata. Keadaan ini dapat terjadi pada kedua mata, atau pun bisa hanya pada salah satunya.

Konjungtivis sendiri ditandai oleh kondisi mata yang memerah. Pasalnya, hal tersebut terjadi akibat adanya pelebaran pembuluh darah pada selaput yang melapisi permukaan bola dan kelopak mata bagian dalam (konjungtiva). Penyakit kulit pun menjadi penyakit Corona.

WHO juga tiba-tiba membantah bahwa Herd Imunne sebenarnya tidak ada jadi tidak ada kondisi dimana ketika orang sudah sembuh maka ia bisa kebal, Itulah kenyataannya kawan.

Semakin virus ini menghilang "Data global menyebutkan 79 persen pasien seluruh dunia sudah sembuh, Italia saat ini semakin menurun" Maka WHO semakin membuat kepanikan. Karena memang tujuan mereka adalah kepanikan. Ingat para illuminati ini menguasai politik dunia di seluruh dunia termasuk Cina, Amerika dan sebagainya. Bung Karno sudah mengetahui ini. 

Illuminati, Freemason memiliki tujuan yaitu menguasai dunia, menerror dunia bahkan sesama Yahudi pun mereka korbankan. Mereka sepertinya ingin membuat penyakit ini menjadi penyakit yang tidak bisa disembuhkan selamanya. Berabad-abad pun tak masalah, biar lebih greget "Minjam istilah Mad Dog di film The Raid"  

Memang benar kata seorang Jerman di perang dunia kedua ""Bisa saja kumusnahkan semua yahudi di dunia ini tapi aku sisakan sedikit yang hidup agar kalian nantinya dapat mengetahui mengapa aku membunuh mereka"

Ada sebuah survey bahwa penderita ODP bisa menjadi negative dengan rukyah dan ini dibuktikan oleh seorang peruqyah. Para penderita ODP tersebut di jejali dengan berita buruk tentang COVID sehingga mereka menjadi panik.

Kampretnya lagi Televisi jarang memberitakan informasi berapa jumlah orang yang sembuh. Karena memang media massa dikuasai oleh mereka. 

Apakah menurut pembaca ini suatu kejanggalan yang aneh ? 

Lalu kapan vaksin ditemukan ? Virus Corona ini akan hilang jika vaksin ditemukan maupun obat-obatan, tapi yang mereka inginkan adalah vaksin. Vaksin ini berupa zat kimia namun memiliki sebuah chip, ya chip, mereka bisa memberikan dalih bahwa chip ini adalah tanda apakah seseorang terkena virus corona atau tidak. Padahal chip yang ditanam di tubuh manusia ini adalah upaya untuk mengontrol jumlah populasi dan DNA manusia. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun