Namun tiba-tiba,Â
"Tok Tok Tok Tok".Â
Suara itu muncul lagi dan membuat semua warga RW 04 kaget. Namun suara kentongan itu sekarang berasal dari rumah Pak RW. Sekarang semua orang mengira dalang dari semua kejadian ini adalah Pak RW, padahal bukan. Pak RW bahkan tidak mendengar suara itu.
Sekarang seluruh warga sedang berkumpul di depan rumah Pak RW. MEreka memarahi dan menuduh Pak RW.
"Bukan, bukan saya yang melakukan itu! Saya bahkan tidak mendengarnya tadi. Lagi pula kentongannya sudah saya kunci di sebuah kotak dan kuncinya dibawa oleh Manto."
Pak RW kemudian mengeluarkan peti itu.
"Lihat, masih terkunci dan kuncinya juga dipegang oleh Manto."
Akhirnya semua sepakat untuk membuka peti itu. Setelah dibuka, kentongan itu tidak ada di dalam peti. Semua terkejut dan ketakutan melihat kejadian itu. Mereka pun langsung pergi ke pos ronda, dan ternyata kentongan itu sudah menggantung di tempat biasa ia digantung.
Di pagi harinya, seluruh warga RW 04 bersama Pak RW berkumpul di pos ronda. Setelah berpikir panjang, akhirnya Pak Rw mengambil keputusan.
"Baiklah, melihat kejadian yang terjadi selama ini, saya putuskan kentongan ini akan saya musnahkan."
Warga RW 04 seketika bersorak-sorai mendengar keputusan itu. Pak RW kemudian mengambil sebotol bensin lalu menyiramkannya ke kentongan itu. Pak RW kemudian membakar kentongan keramat itu. Sekarang kentongan itu sudah berubah menjadi abu yang langsung terbang tertiup angin.