Mohon tunggu...
Tyas Maulita
Tyas Maulita Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis Konten

Penulis konten untuk web, blog, dan fanspage media sosial sejak 2018.

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Bisakah Kerja Freelance Tanpa Skill?

27 Maret 2022   07:04 Diperbarui: 27 Maret 2022   07:06 3873
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Misalnya kamu ngelamar kerja freelance yang requirement-nya gampang, pasti sainganmu banyak. Sumber daya yang tersedia di pasaran banyak banget. 

Jadi, kalau kamu berhasil dapat kerjaan ini, kerjalah baik-baik. Bertingkah sedikit, biasanya user nggak segan-segan memutuskan hubungan kerja. Sebab apa? Calon penggantinya banyak. Nah loh.

Berbeda kalau kamu punya keahlian yang langka, jam terbang tinggi, dan kerjanya bisa diandalkan. Mau banyak tingkah pun masih dimaafkan (tentu kalau masih di batas kewajaran, ya)

Siap Capek

Kalau dalam ilmu ekonomi, ada istilah opportunity cost, pengorbanan yang harus kamu bayar untuk mendapatkan sesuatu. Nah, kalau kamu pilih kerjaan yang nggak bisa kamu bayar dengan skill mumpuni, kamu harus bayar dengan waktu dan tenaga. 

Artinya siap-siap-siap capek aja. Biasanya user juga menetapkan target yang harus dipenuhi, bahkan nggak boleh libur demi target mereka tercapai.

Upahnya Kecil

Ini sudah jelas, sebab user atau klien berpikir bahwa mereka membayar tenaga, bukan skill kamu. Jadi, kalau ada yang bilang bisa dapat banyak duit dari nge-freelance tanpa skill tinggi, pastinya dia korbankan lebih banyak waktu dan tenaga dibandingkan yang pakai skill tinggi.

Kesimpulan, Pesan, dan Kesan

Aduh, sub judulnya udah kaya bab penutup laporan penelitian. Kesimpulannya, siapa pun bisa kerja freelance dengan segala keterbatasan yang dimiliki. Tetapi, pahami prinsip kerja dan konsekuensinya. 

Kesan saya, kerja freelance online alias kerja remote itu ada enak dan nggak enaknya. Sama seperti kuli pabrik, guru les, tukang jualan cemilan, anak magang di kantor, penjaga warnet, dan profesi lain di dunia.

Pesannya saya satu saja. Berhentilah bermimpi bahwa kerja freelance menjanjikan kebebasan waktu, bisa kerja semaunya, dan duitnya banyak. 

Semua yang indah-indah itu memerlukan nilai tukar, baik keterampilan atau keahlian maupun waktu dan tenaga. Nah, semoga keingintahuanmu terpuaskan, ya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun