Kedua, semakin mudah sebuah pekerjaan (bahkan tanpa keterampilan khusus), upahnya semakin rendah.
Ketiga, apabila pekerjaan itu mudah dan upah yang ditawarkan lumayan, pasti syaratnya sangat banyak.
Tarik napas dulu, pahami pernyataan di atas.
Sudah?
Oke, kita lanjutkan.
Setiap orang yang ingin mulai bekerja, dia punya aset yaitu waktu, tenaga, dan skill. Waktu dan tenaga di sini saya jadikan satu karena semakin lama waktu yang diperlukan untuk mengerjakan suatu pekerjaan tentu semakin banyak tenaga yang dikeluarkan. Jadi, katakanlah untuk mendapatkan uang dari kerja freelance, kamu punya senjata yaitu skill serta waktu dan tenaga.
Bila skill kamu tidak memiliki skill tinggi di suatu bidang, maka pilihlah pekerjaan yang tidak menuntut skill tinggi. Konsekuensinya, kamu harus mengorbankan waktu dan tenaga yang lebih banyak untuk mendapatkan upah, fee, atau uang yang lumayan.
Sebaliknya, bila kamu memilih jadi freelancer supaya bisa sedikit kerja banyak mainnya, pilih pekerjaan yang perlu skill tinggi. Konsekuensinya, kamu harus punya skill yang benar-benar bisa diandalkan dan punya nilai jual tinggi.
Sampai sini paham, ya?
Sudahlah, jangan mimpi jadi freelancer yang kerjaannya gampang, waktu kerja sedikit, nggak capek, nggak butuh skill, tapi duitnya banyak.
Jadi, Kalau Nggak Punya Skill Nggak Bisa Kerja Freelance?
"Terus gimana kalau aku pengen banget kerja tapi nggak punya skill apa-apa? Sumpah deh, aku mau kerja apa saja."