Hal ini dibuktikan dari penelitian Alfis Yusri (2023) di Universitas Islam Negeri Ar-Raniry Banda Aceh yang mengungkapkan bahwa hasil kompos dengan EM4 telah memenuhi standar SNI 19-730-2004, yaitu berwarna kecoklatan dan berbau tanah. Sedangkan kompos yang menggunakan air lindi memiliki sedikit bau busuk.
Selain itu, EM4 juga efektif mempercepat proses pengomposan, seperti yang diteliti Septiani, dkk (2023) pada Prosiding Seminar Nasional Biologi, 2(2), 426–435.
Baca juga: Macam-macam Wadah Mengompos, Gampang Kok!
Pengaplikasian EM4 sebagai bioaktivator kompos bisa dengan dua cara.
Pertama, encerkan 10 ml EM4 dengan 1 liter air bersih. Kamu bisa menyemprotkan larutan ini secara langsung ke kompos.
Kedua, buat fermentasi EM4 dengan komposisi 20 ml EM4, 10 gram air gula, dan 1 liter air bersih. Diamkan selama 1 hingga 2 hari, dan aplikasikan pada kompos.
Seberapa sering pemberian bioaktivator?
Berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian (Permentan) No.70 tahun 2011, pemberian bioaktivator sebaiknya dilakukan setiap 3 hari sekali.
Namun ini bukanlah patokan wajib. Kamu tetap bisa menyesuaikan pemberian bioaktivator dengan keadaan kompos yang kamu miliki.
Jadi, sudah siap untuk mengompos? :)
---