Kedua, encerkan air lindi dengan air biasa. Rasio pengencerannya adalah 1:10 (1 bagian lindi dan 10 bagian air). Jika tanamanmu dirasa sensitif, kamu bisa menggunakan rasio 1:20. Pengenceran ini bertujuan agar unsur hara yang diterima tanaman tidak terlalu pekat.
Ketiga, siramkan pada tanaman di sore atau pagi hari. Sama seperti pemberian pupuk pada umumnya, hindari sinar matahari terik dan gunakan maksimal seminggu sekali.
Dengan menggunakan air lindi, kamu bisa menghemat pembelian pupuk organik untuk tanaman kesayanganmu.
2. Sebagai bio-aktivator kompos
Bioaktivator alias starter kompos diperlukan untuk mempercepat proses pengomposan. EM4 dan air cucian beras adalah contoh bioaktivator yang banyak dipakai oleh para pengompos, termasuk saya.
Selain kedua cairan tersebut, air lindi juga bisa dimanfaatkan sebagai bio aktivator lho.
Hal ini dibuktikan oleh penelitian Chusna (2021) pada Jurnal Teknik Lingkungan Universitas Andalas bahwa penggunaan air lindi sebagai bioaktivator dapat mempercepat proses pematangan kompos.
Air lindi juga bisa kamu gunakan ketika komposmu terasa kering karena cuaca panas ataupun material hijau yang mengandung sedikit air.
Penambahkan air berfungsi untuk menjaga kondisi kompos agar tetap lembap dan proses dekomposisi terus berjalan.
Baca juga: Yuk, Sulap Galon Bekas Jadi Wadah Mengompos!