Mohon tunggu...
Tutut Setyorinie
Tutut Setyorinie Mohon Tunggu... Lainnya - Pegiat Lingkungan

Warga Bekasi. Bermukim dekat TPST Bantar Gebang. Sedang belajar mengurangi sampah dengan 𝒎𝒆𝒏𝒈𝒐𝒎𝒑𝒐𝒔 dan 𝒅𝒊𝒆𝒕 𝒑𝒍𝒂𝒔𝒕𝒊𝒌. Yuk, bareng!

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

Aksi Lestari di Kompasianival 2024

3 November 2024   20:13 Diperbarui: 4 November 2024   10:55 444
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lerak buatan sendiri dan pembagian lerak dari Kompasianival | dokumentasi pribadi

Acara Kompasianival 2024 yang digelar di Chillax Sudirman pada 2 November kemarin berlangsung meriah. Meski tidak berkesempatan datang dari awal karena satu-dua hal, saya sangat menikmati acara yang ditemani gerak sendu rintik hujan.

Salah satu momen yang ditunggu tentu bertatap muka dengan teman-teman Kompasianer. Setelah sekian lama hanya terhubung melalui kolom vote dan komentar, akhirnya saya berkesempatan berbincang langsung dengan Ayah Tuah, Mba Ari, Mba Dina, Pak Jujun, Pak Fery, Pak Budi, Pak Andri, Mas Billy, Mba Novia dan lainnya.

Banyak dari mereka yang baru pertama kali saya temui, dan juga sebaliknya. Ada yang berpendapat perawakan saya tidak sesuai namanya, berbeda dengan fotonya, dan ada juga yang langsung mengenali "Mba Tutut kompos ya?" Saya tersenyum sumringah. 

Hal lain yang saya soroti di acara Kompasianival kemarin adalah banyaknya aksi lestari. Ya, Kompasiana seakan menegaskan langkahnya untuk mendukung kehidupan lestari yang tercanang dalam tujuan pembangungan berkelanjutan alias Sustainable Development Goals (SDGs).

1. Tersedianya dispenser air minum

Pertama kali masuk ke aula Chillax Sudirman, mata saya langsung tertuju pada beberapa dispenser air minum yang diletakan di sudut-sudut ruangan. 

Saya yang sudah membawa tumbler dari rumah, rasanya sangat senang bisa refill air minum tanpa menambah sampah. 

Dispenser air minum di Kompasianival | dokumentasi pribadi
Dispenser air minum di Kompasianival | dokumentasi pribadi

Permasalahan sampah khususnya dari plastik sekali pakai masih menjadi momok yang menakutkan. Ya, plastik diketahui membutuhkan waktu ratusan tahun untuk terurai, sementara TPA di Indonesia yang sudah menerima ribuan ton sampah per harinya sudah mulai kelebihan muatan.

Untuk itu diperlukan usaha bersama untuk mengurangi sampah, salah satunya melalui penyediaan dispenser air minum ini. Semoga saja pemerintah mau mengusahakan penyediaan dispenser di tempat umum seperti stasiun kereta, mall, pasar tradisional, dan bandara.

2. Donasi buku untuk Adik-adik di Papua

Donasi buku termasuk langkah pelestarian alam? Ya, bener banget! 

Dengan berdonasi buku berarti kamu sudah memperpanjang usia buku sekaligus mengurangi penebangan pohon yang diperlukan untuk membuat kertas pada buku.

Donasi buku di Kompasianival | dokumentasi pribadi
Donasi buku di Kompasianival | dokumentasi pribadi

Di acara Kompasianival kemarin saya berkesempatan untuk melakukan donasi buku untuk adik-adik di Papua. Ini adalah program Game Changer besutan Kompasiana bersama Mas Dayu Rifanto yang telah membuat taman baca pinjam di Sorong, Papua Barat Daya.

Taman baca ini sudah didirikan Mas Dayu sejak 2012 lalu dan hingga saat ini masih berjalan untuk meningkatkan minat baca adik-adik Papua.

3. Pembagian buah lerak, deterjen ramah lingkungan

Lerak alias sapindus rarak adalah buah yang sering dijadikan deterjen alami. Dalam bahasa Inggris, lerak diartikan sebagai soapnuts atau kacang sabun. Hal ini dikarenakan buah lerak bentuknya yang seperti kacang walnuts, dan juga penghasil busa sabun.

Ya, buah lerak diketahui mengandung senyawa saponin (busa) yang biasa dihasilkan sabun. Tidak seperti sabun pada umumnya yang dihasilkan dari proses kimiawi, lerak mampu menghasilkan sabun dengan proses alami. 

Inilah yang membuat lerak dikenal sebagai deterjen alami dan ramah lingkungan. 

Lerak buatan sendiri dan pembagian lerak dari Kompasianival | dokumentasi pribadi
Lerak buatan sendiri dan pembagian lerak dari Kompasianival | dokumentasi pribadi

Saya sendiri pernah beberapa kali membuat sabun lerak. Proses membuatnya cukup mudah, cukup rendam dan rebus dan tambahkan beberapa pewangi. Sabun ini biasa saya pakai untuk mencuci piring dan mengepel. 

Ketika tahu Kompasiana ternyata membagikan lerak secara gratis, rasanya senang bukan main! Akhirnya stok lerak saya di rumah bertambah. Jadi semangat lagi untuk membuat sabun yang tidak membahayakan ekosistem air.

Kompasiana Awards 2024

Acara Kompasianival kemudian ditutup dengan pembacaan pemenang Kompasiana Awards 2024. Tidak disangka nama saya disebut pertama kali sebagai pemenang kategori "The Game Changer", program baru Kompasiana untuk mendukung kehidupan lestari.

Awards Game Changer | dokumentasi pribadi
Awards Game Changer | dokumentasi pribadi

Alhamdulillah. Syukur dan terima kasih banyak kepada tim Kompasiana atas kesempatannya. Terima kasih juga kepada teman-teman Kompasianer yang sudah memberikan dukungan berupa vote, doa, dan keyakinannya kepada saya.

Aksi mengompos yang sebelumnya saya niatkan untuk diri sendiri menjadi sangat berdampak di Kompasiana. Rasa senang saya lebih-lebih meluap ketika satu-dua orang berkata, "Akhirnya saya ikut mengompos karena tulisan Mba Tutut."

Selamat juga saya ucapkan pada pemenang Awards lainnya, Pak Budi, Mba Dina, Mba Siska, Mba Itha, Pak Akbar, dan semua teman-teman Kompasiana. Semoga aksi dan tulisan kita di Kompasiana memberikan dampak baik kepada bumi dan isinya.

Karena kalau bukan kita yang menjaga bumi, siapa lagi? Kalau bukan sekarang, kapan lagi? Yuk sama-sama beraksi lestari :)

--

Tutut Setyorinie,

3 November 2024

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun