Mohon tunggu...
Tutut Setyorinie
Tutut Setyorinie Mohon Tunggu... Lainnya - Pegiat Lingkungan

Warga Bekasi. Bermukim dekat TPST Bantar Gebang. Sedang belajar mengurangi sampah dengan 𝒎𝒆𝒏𝒈𝒐𝒎𝒑𝒐𝒔 dan 𝒅𝒊𝒆𝒕 𝒑𝒍𝒂𝒔𝒕𝒊𝒌. Yuk, bareng!

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

Ini Lho Manfaat Mengompos, Kamu Harus Tahu!

21 Juni 2024   08:32 Diperbarui: 21 Juni 2024   17:54 730
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar oleh Ben Kerckx dari Pixabay

Setelah mengompos, saya mulai membuat dua kantong sampah: 1. sampah yang bisa dikompos (organik), dan 2. sampah yang tidak bisa dikompos (anorganik dan hewani).

Saya jadi kembali belajar tentang bahan apa-apa saja yang boleh dikompos, dan yang tidak. Ternyata tidak semua sampah makanan bisa dimasukkan ke ember komposter.

Tulang ayam dan ikan, misalnya. Sisa produk hewani tidak dianjurkan dikompos karena bisa mengundang belatung. Mereka akan lebih baik bila dimasukkan ke lubang biopori yang terpendam di tanah.

Setelah memilah-memilah sampah, frekuensi penyetoran sampah ke dalam tong pun semakin berkurang. Sekarang, kami hanya menyetor satu hingga dua kantong sampah per harinya.

2. Kegiatan bonding bersama keluarga

Mengompos adalah kegiatan yang membutuhkan kerja sama oleh semua pihak dalam keluarga.

Misalnya, ibu yang aktif memasak harus jadi orang pertama yang memilah sampah: mana yang bisa dikompos dan mana yang tidak. 

Sering ibu saya bertanya, “ampas kelapa bisa dimasukkin gak, kak?” atau “koran-koran bisa kan ya?”, “nasi sisa juga bisa?” dan lain sebagainya. Setiap hari, ada saja obrolan terkait sampah yang kami perbincangkan. 

Kemudian adik saya bertugas menyetor kantong sampah yang sudah dikumpulkan ibu ke ember komposter.

Saya bertugas mengaduk kompos di setiap minggu. Sedangkan ayah saya membantu mengangkat serta memindahkan karung dan ember komposter ke tempat-tempat yang teduh.

Ayah saya juga sudah memesan untuk pakai kompos tersebut jika sudah jadi nantinya. Ya, beliau suka menanam!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun