Dinasti di Perwakilan Daerah
Di tahun 2013, kasus korupsi dan dinasti Ratu Atut mencuat ke publik. Selama 6 tahun menjabat menjadi Wakil Gubernur dan Gubernur Banten, Ratu Atut Chosiyah telah melanggengkan langkah adik, suami, anak serta menantunya sebagai Walikota dan DPD-DRPD Banten.
Bahkan di daerah kecil seperti Indramayu, dinasti politik itu ada dan sudah berjalan 20 tahun. Adalah Yance, bupati Indramayu di tahun 2000 hingga 2010. Trah kepemimpinannya kemudian dilanjutkan istrinya, Anna Sophanah pada periode 2010–2020.
Lalu di Kabupaten Bandung, ada Obar Sobarna yang memimpin pada periode 2000–2010. Kemudian dilanjutkan menantunya, Dadang M. Nasser pada periode 2010–2020.
Dinasti Partai Politik
Maraknya politik dinasti sebenarnya bisa ditelusuri dari awal mula kaderisasi di partai politik. Sebagai sarana regenerasi kepemimpinan nasional, partai politik seharusnya mendukung dan memberikan ruang bagi para kadernya untuk berkembang.
Pada kenyataannya, partai politik justru menjadi kiblat bagi dinasti politik itu sendiri.
Partai PDI Perjuangan yang dibentuk Presiden ke-5 Indonesia, Megawati Soekarnoputri, gencar membentuk kader terbaiknya yang tak lain adalah sang anak bungsu, Puan Maharani, untuk menjadi calon pemimpin masa depan.
Di tahun 2014-2019, Puan ditunjuk sebagai Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK). Kemudian di periode kedua yaitu 2019-2023, Puan didapuk sebagai Ketua DPR RI.