Mohon tunggu...
Tutut Setyorinie
Tutut Setyorinie Mohon Tunggu... Lainnya - Pegiat Lingkungan

Warga Bekasi. Bermukim dekat TPST Bantar Gebang. Sedang belajar mengurangi sampah dengan 𝒎𝒆𝒏𝒈𝒐𝒎𝒑𝒐𝒔 dan 𝒅𝒊𝒆𝒕 𝒑𝒍𝒂𝒔𝒕𝒊𝒌. Yuk, bareng!

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Normalisasi Politik Dinasti

18 Februari 2024   11:04 Diperbarui: 18 Februari 2024   11:04 460
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dari kiri ke kanan: Agus Harimukti, Puan Maharani, dan Kaesang Pangarep. Sumber: Jpnn.com, Pwmu.co

Dari kiri ke kanan: Ratu Atut, Yance, dan Obar Sobarna. Sumber: BBC.com, Tribun.com, dan Bandungraya.net, diolah kembali.
Dari kiri ke kanan: Ratu Atut, Yance, dan Obar Sobarna. Sumber: BBC.com, Tribun.com, dan Bandungraya.net, diolah kembali.

Dinasti di Perwakilan Daerah

Di tahun 2013, kasus korupsi dan dinasti Ratu Atut mencuat ke publik. Selama 6 tahun menjabat menjadi Wakil Gubernur dan Gubernur Banten, Ratu Atut Chosiyah telah melanggengkan langkah adik, suami, anak serta menantunya sebagai Walikota dan DPD-DRPD Banten.

Bahkan di daerah kecil seperti Indramayu, dinasti politik itu ada dan sudah berjalan 20 tahun. Adalah Yance, bupati Indramayu di tahun 2000 hingga 2010. Trah kepemimpinannya kemudian dilanjutkan istrinya, Anna Sophanah pada periode 2010–2020.

Lalu di Kabupaten Bandung, ada Obar Sobarna yang memimpin pada periode 2000–2010. Kemudian dilanjutkan menantunya, Dadang M. Nasser pada periode 2010–2020.

Dari kiri ke kanan: Agus Harimukti, Puan Maharani, dan Kaesang Pangarep. Sumber: Jpnn.com, Pwmu.co
Dari kiri ke kanan: Agus Harimukti, Puan Maharani, dan Kaesang Pangarep. Sumber: Jpnn.com, Pwmu.co

Dinasti Partai Politik

Maraknya politik dinasti sebenarnya bisa ditelusuri dari awal mula kaderisasi di partai politik. Sebagai sarana regenerasi kepemimpinan nasional, partai politik seharusnya mendukung dan memberikan ruang bagi para kadernya untuk berkembang. 

Pada kenyataannya, partai politik justru menjadi kiblat bagi dinasti politik itu sendiri.

Partai PDI Perjuangan yang dibentuk Presiden ke-5 Indonesia, Megawati Soekarnoputri, gencar membentuk kader terbaiknya yang tak lain adalah sang anak bungsu, Puan Maharani, untuk menjadi calon pemimpin masa depan.

Di tahun 2014-2019, Puan ditunjuk sebagai Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK). Kemudian di periode kedua yaitu 2019-2023, Puan didapuk sebagai Ketua DPR RI.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun